ilustrasi sorot mata (unsplash.com/Diane Picchiottino)
Lucid dream dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kemunculan dan isi dari lucid dream kamu, seperti suhu ruangan, cahaya, suara, obat-obatan, dan makanan. Misalnya, suhu ruangan yang dingin dapat meningkatkan frekuensi mimpi buruk, sedangkan cahaya merah dapat meningkatkan kesadaran dalam mimpi. Beberapa obat-obatan dan makanan juga dapat mempengaruhi intensitas dan durasi dari mimpi kamu.
Sebuah studi oleh Tadas Stumbrys dan rekan-rekannya meneliti pengaruh suhu ruangan terhadap kualitas mimpi pada 50 orang dewasa sehat. Mereka menemukan bahwa suhu ruangan yang dingin (16°C) dikaitkan dengan peningkatan jumlah mimpi buruk dibandingkan dengan suhu ruangan yang hangat (24°C).
Sebuah studi lain oleh Daniel Erlacher dan rekan-rekannya meneliti pengaruh cahaya merah terhadap kemampuan bermimpi lucid pada 22 orang yang dilatih untuk mengalami lucid dream dengan menggunakan topeng tidur yang memancarkan cahaya merah. Mereka menemukan bahwa cahaya merah dapat meningkatkan frekuensi dan durasi dari lucid dream dibandingkan dengan cahaya hijau atau tidak ada cahaya.
Beberapa obat-obatan, seperti galantamine dan donepezil, yang meningkatkan kadar asetilkolin di otak, juga dapat meningkatkan kemungkinan lucid dream jika dikonsumsi sebelum tidur. Selain itu, beberapa makanan yang mengandung asetilkolin atau prekursornya, seperti keju, telur, dan kacang-kacangan, juga dapat berpengaruh pada mimpi kamu.