Psikiater mendengarkan keluhan pasien COVID-19 yang dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, Dok, Tagana Tulungagung
Hal yang disarankan utama untuk menanggulangi bungkamnya kaum Adam soal gangguan psikologis adalah dengan menyuluhkan edukasi psikologis lebih lagi.
Menurut sebuah penelitian di Kanada pada 2016 berjudul "Men’s mental health", merobohkan stigmatisasi bantuan psikologis untuk pria sebagai sebuah "kelemahan" dan mengubah cara pikir mereka terhadap depresi serta gangguan psikologis lainnya adalah jalan satu-satunya. Caranya adalah dengan kampanye nasional edukasi psikologis yang lebih baik, terutama untuk pria.
Langkah selanjutnya adalah "mengubah lanskap" perawatan kesehatan mental dengan menawarkan program berbasis komunitas (seperti di tempat ibadah) yang membantu melawan faktor penyebab gangguan mental.
Dr. Martinez setuju program berbasis komunitas amat membantu menjangkau kaum etnis minoritas pria dewasa yang juga mengalami gangguan psikologis. Dengan program tersebut, pria etnis minoritas dengan gangguan psikologis dapat terjangkau hingga ke ranah pribadi tanpa merasa malu.
"Stigma memudar ketika pria dan anak laki-laki melihat ketahanan dan kesehatan mental yang ditunjukkan oleh ayah, saudara lelaki, guru, pemimpin agama, dan teman-teman sebaya. Oleh karena itu, carilah cara untuk menghubungkan kesehatan mental individu dengan tradisi populer mengenai bimbingan, kebanggaan terhadap budaya sendiri, emansipasi diri, dan aksi komunitas di antara para pria,” tandas dr. Martinez.
Gangguan psikologis pada pria tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Terlihat dari statistik WHO, dikarenakan stigmatisasi dan diskriminasi ras (pada sebagian orang), para pria menjadi malu dan takut untuk mencari pertolongan. Hal tersebut berakibat fatal!
Mengakui beban psikologis dan mencari pertolongan bukanlah kelemahan! Itulah yang seharusnya ditanamkan pada benak setiap orang.
Pria juga manusia biasa dengan kapasitas yang terbatas, bisa nangis dan rapuh di saat-saat tertentu. Lumrah, kok, untuk meminta pertolongan untuk kedamaian dirimu. Laki-laki juga manusia!
Jika itu adalah kamu, jangan malu untuk mencari pertolongan. Semangat, kamu pasti bisa bangkit dari kondisimu!