Kalau ada pertanyaan spesies kucing besar manakah yang paling besar di dunia, apa jawabanmu? Kalau jawabanmu adalah sang raja hutan alias singa, kamu salah. Nyatanya, predikat ini jatuh pada spesies harimau. Lebih tepatnya, subspesies harimau Siberia atau harimau Amur.
Ukuran kucing ini memang gak main-main. Bobot mereka bisa mencapai 300 kilogram! Tahukah kamu kalau beruang jadi salah satu pilihan santapan mereka sehari-hari? Simak tujuh fakta menakjubkan harimau Siberia berikut ini!
Menurut Wild Cats Conservation Alliance, harimau Siberia jantan rata-rata memiliki bobot antara 160-190 kilogram. Betina biasanya jauh lebih kecil dengan kisaran 110-130 kilogram. Namun angkanya tak berhenti sampai di situ saja. National Geographic menyebutkan kalau bobot subspesies ini bisa mencapai angka 300 kilogram.
Perbandingan ukuran mereka hanya berbanding sedikit dengan si saudara, harimau Bengal. Selisih perbedaan berat mereka tergantung di mana mereka tinggal, apakah alam liar atau penangkaran. Hewan yang hidup di penangkaran biasanya memiliki harapan hidup lebih tinggi dan bobot lebih berat.
Gak cuma menunjukkan keberadaan dan arah perginya mereka. Kamu juga bisa menebak jenis kelamin harimau Siberia dari jejak kaki yang mereka tinggalkan. Caranya, kamu mengukur rentang jejak kaki yang tercetak di tanah.
Bantalan kaki pejantan biasanya memiliki rentang 10,5-14,5 cm, betina 8,5-9,5 cm, dan anak-anak antara 5,5-10 cm. Menariknya, anak harimau pejantan yang sudah lewat setahun memiliki ukuran telapak kaki lebih besar dari induk betinanya.
Kalau kamu ingin menyaksikan sendiri keganasan harimau Siberia di alam liar, kamu bisa datang langsung ke Rusia, Korea Utara, atau Cina. Mereka paling banyak ditemukan di hutan Rusia, sementara hanya segelintir di wilayah Korea Utara dan Cina.
Habitat alami mereka di Rusia memiliki iklim dingin ekstrem dan jauh dari aktivitas manusia. Oleh karena itu, harimau ini sangat waspada terhadap manusia dan kemungkinan besar akan menyerang.
Tidak ada dua harimau yang memiliki pola belang serupa. Layaknya sidik jari manusia, tiap harimau punya pola belang yang unik dan tak ditemukan pada harimau lain. Pola belang harimau Siberia pun juga sedikit berbeda dengan subspesies harimau lain. Belang mereka lebih sedikit dan biasanya berwarna sedikit pucat.
Harimau Siberia butuh mangsa besar untuk bertahan hidup. Buruan mereka biasanya berupa hewan berkuku seperti rusa, biarpun tak menutup kemungkinan berburu hewan lebih kecil juga seperti luwak saat musim panas.
Meskipun terbilang jarang, ada beberapa kasus di mana harimau Siberia memangsa beruang cokelat dewasa dan beruang hitam Himalaya. Anak-anak beruang biasanya yang paling sering dimangsa setelah ibunya dipancing keluar dari sarang.
Dengan jumlah kurang dari 50 ekor di alam liar, harimau Siberia berada di ambang kepunahan pada tahun 1940an, sebut Wild Cats Conservation Alliance. Rusia menjadi negara pertama yang melarang perburuan harimau dan melakukan perlindungan penuh terhadap subspesies ini pada tahun 1947.
Tak hanya harimau Siberia, perburuan terhadap hewan mangsa mereka seperti babi hutan dan rusa pun ikut dibatasi.
International Union for Conservation Nature (IUCN) mengkategorikan harimau Siberia sebagai subspesies yang terancam punah. Ancaman paling besar datang dari perburuan liar dan pengerusakan hutan. Mereka sering dijualbelikan di pasar gelap sebagai obat tradisional. Tingginya angka perburuan terhadap mangsa harimau ini juga jadi penyebab.
Sayangnya, seganas dan sekuat apapun harimau Siberia, mereka tetap tidak ada apa-apanya di tangan manusia yang serakah dan selalu merusak. Namun, kamu bisa turut membantu pelestarian hewan-hewan mengagumkan seperti harimau Siberia dengan tidak mendukung atau terlibat dalam jual beli hewan dalam bentuk apapun.
Yuk, mulai peduli dengan lingkungan dan alam liar!