Hamster eropa saat ini terancam punah karena konflik dengan manusia dan kerusakan alam. (commons.wikimedia.org/Bogomolov.PL)
Walaupun secara siklus reproduksi hamster eropa termasuk cepat, ternyata angka populasi mereka justru menunjukkan angka yang sebaliknya. IUCN Red List justru menempatkan hamster eropa sebagai hewan sangat terancam punah (critically endangered) karena penurunan populasi yang sangat tajam. Dilansir National Geographic, di Prancis saja populasi hamster ini sudah musnah hingga 94 persen. Sedangkan di wilayah Eropa timur, setidaknya sudah kehilangan 75 persen total populasi pengerat lucu ini.
Alasan utama mengapa populasi mereka bisa turun sangat tajam ada kaitannya dengan konflik antara hamster eropa dengan manusia. Sebab, ketika hamster ini masuk ke lahan pertanian manusia, mereka akan menghambat produksi tanaman tani sehingga memicu perburuan oleh para petani. Zoo Berlin melansir kalau sebelum tahun 1975, perburuan besar-besaran dilakukan demi mengusir hamster ini dari lahan mereka.
Bahkan, seiring dengan berkembangnya berbagai pestisida, tanaman yang ditanam petani justru dapat membahayakan hamster eropa saat mereka mengonsumsinya. Parahnya lagi, dugaan polusi di sekitar habitatnya membuat hamster eropa makin kesulitan untuk bertahan. Masalah makin bertambah jika melihat angka kelahiran dan rata-rata usia hamster eropa yang cenderung menurun. Sebelumnya, betina diperkirakan bisa melahirkan hingga 20 ekor anak dalam setahun, tetapi sekarang hanya sekitar 5—6 ekor saja. Usianya yang dulu bisa menyentuh angka 6 tahun kini hanya bisa mencapai 2 tahun saja.
Padahal, sebenarnya pengerat ini termasuk hewan yang sangat penting bagi ekosistemnya, lho. Pasalnya, hamster eropa bisa berperan sebagai zookori (penyebar biji) tanaman sekaligus mangsa potensial, seperti rubah merah eropa dan elang eurasia. Beruntungnya, berbagai upaya konservasi sudah mulai dikerjakan sehingga harapannya, populasi pengerat imut yang satu ini bisa pulih kembali dalam beberapa tahun ke depan.