Pulau Oʻahu (Eol.jsc.nasa/STS026-41-7)
Bone Collector Caterpillar hanya ditemukan di wilayah kecil sekitar 15 kilometer persegi di Pegunungan Waianae, Pulau Oʻahu. Habitat yang sangat sempit ini membuatnya sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, seperti kebakaran hutan, urbanisasi, atau serangan spesies invasif. Karena itu, keberadaan ulat ini sangat terancam punah.
Dilansir Dlnr.hawaii.gov, invertebrata endemik Hawaii menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat, spesies invasif, dan perubahan iklim. Banyak spesies endemik, termasuk Bone Collector Caterpillar, tergantung pada lingkungan yang sangat terisolasi dan sensitif terhadap perubahan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya perlindungan habitat agar spesies ini dapat bertahan hidup.
Selain itu, spesies ini sangat sulit diamati karena hidup tersembunyi di sarang laba-laba dan aktif pada malam hari. Dalam dua dekade penelitian, ilmuwan hanya berhasil mengamati 62 ekor ulat ini. Minimnya populasi dan habitat yang sempit menjadikan konservasi menjadi hal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies ini.
Penemuan Bone Collector Caterpillar menjadi pengingat bahwa alam masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Dengan strategi penyamaran yang menyeramkan sekaligus cerdik, ulat ini menunjukkan betapa menakjubkannya adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Sayangnya, keberadaannya yang sangat terbatas membuatnya rentan punah jika tidak segera dilindungi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendukung upaya konservasi, terutama terhadap spesies endemik yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu seperti Hawaii. Siapa tahu, masih banyak makhluk unik lainnya yang menunggu untuk ditemukan dan diceritakan ke dunia.