ilustrasi lintasan orbit asteroid Apophis dengan Bumi pada 13 April 2029 (commons.wikimedia.org/Tomruen)
Saat asteroid Apophis pertama kali ditemukan, kita belum mengetahui secara pasti soal lintasan orbitnya. Estimasi awal yang diberikan ahli astronomi disebutkan kalau ada peluang sekitar 2,7 persen bagi asteroid ini untuk menghantam Bumi sekitar 2029. Ketika rilis pertama ini diketahui khalayak, jelas kepanikan sempat menyebar luas.
Ahli astronomi sendiri terus menghitung dan memperkirakan lintasan asteroid ini sejak ditemukan. Beruntungnya, berkat teknologi terkini sekaligus peluang observasi saat Apophis melintasi Bumi pada Maret 2021 silam, peta lintasan dari asteroid ini bisa diketahui dengan lebih akurat. Dilansir European Space Agency (ESA), proses observasi menggunakan radar yang dilakukan NASA Goldstone Deep Space Communication Complex dan Green Bank Observatory berhasil mengambil sejumlah data penting tentang lintasan orbit dari asteroid Apophis.
Hasilnya, memang benar kalau pada 2029 nanti Apophis akan melintasi orbit Bumi. Bahkan, jaraknya relatif dekat, yakni sekitar 32—35 ribu km atau sekitar sepuluh kali lebih dekat dari jarak Bumi dengan Bulan. Orbit beberapa satelit geosinkron pun masih lebih jauh ketimbang jarak Apophis dengan Bumi saat itu. Akan tetapi, sang asteroid tidak akan menghantam Bumi, melainkan hanya lewat saja.
Ada faktor lain yang menyebabkan hal ini. Dilansir Space, ahli astronomi bernama Paul Wiegert bersama Benjamin Hyatt dari Western University dan Waterloo University dalam Planetary Science Journal menyebut kalau 99942 Apophis akan berjumpa asteroid lain bernama 4544 Xanthus. Pertemuan ini diperkirakan terjadi sekitar Desember 2026. Akan tetapi, bukan berarti asteroid Xanthus akan menabrak Apophis, melainkan melewati titik persimpangan orbit Apophis dalam waktu relatif dekat.
Dari perjumpaan itu, diperkirakan kalau sejumlah objek luar angkasa yang "menemani" orbit Xanthus akan bertabrakan dengan Apophis. Dari tabrakan inilah, Paul dan Benjamin menyebut kalau lintasan orbit Apophis akan sedikit berubah hingga ancaman menabrak Bumi pada 2029 mendatang jadi tak relevan. Akan tetapi, keduanya tetap menyebut kalau butuh observasi lebih lanjut lagi pada masa mendatang untuk mengonfirmasi penelitian mereka.
Sebab, dari observasi dari ESA, asteroid ini masih akan melintasi Bumi dalam jarak yang relatif dekat pada 2068. Meski peluangnya memang masih kecil, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang lintasan dari asteroid yang satu ini. Apalagi, benda-benda langit seukuran asteroid memiliki banyak variabel tak terduga yang bisa saja mengubah arah lintasannya secara tiba-tiba.