Fakta Michael Faraday, dari Pekerja Magang Menjadi Pelopor Ilmiah

Michael Faraday memulai perjalanan ilmiahnya dengan latar belakang pendidikan yang sangat terbatas. Sejak usia muda, ia harus bekerja keras untuk mendukung keluarganya, dan pada usia 14 tahun, Faraday memulai magang di sebuah toko penjilid buku. Selama masa magangnya, ia mendapatkan akses ke berbagai buku.

Dengan tekad yang kuat, Faraday mempelajari berbagai konsep ilmiah secara mandiri, dan semangatnya untuk belajar membawa dirinya menghadiri ceramah para ilmuwan terkemuka, seperti Sir Humphry Davy. Keberaniannya untuk mengembangkan pengetahuan membuat Faraday mendapatkan kesempatan langka untuk bekerja sebagai asisten laboratorium Davy.

Posisi ini memberinya kesempatan untuk belajar langsung dari salah satu ahli kimia terkenal pada masa itu. Melalui bimbingan Davy, Faraday mengasah keterampilan dan pengetahuannya, yang kelak membawanya ke puncak prestasi ilmiah.

Pada tahun 1821, Faraday memperkenalkan dunia pada salah satu penemuan terpenting dalam sejarah sains, yaitu motor listrik pertama. Dalam eksperimennya, Faraday menempatkan magnet di dasar wadah kaca berisi merkuri, dengan kawat yang dihubungkan ke baterai di atasnya.

Ketika arus listrik mengalir melalui kawat, kawat tersebut mulai berputar mengelilingi magnet, menunjukkan prinsip elektromagnetisme. Penemuan ini bukan hanya menandai awal dari era teknologi modern tetapi juga memberikan dasar bagi perkembangan berbagai inovasi teknologi berikutnya.

Meskipun banyak ilmuwan pada masa itu meraih kehormatan, Michael Faraday memilih untuk tetap sederhana dan menolak tawaran tersebut dua kali. Penolakan ini didorong oleh keyakinan agamanya yang membuatnya merasa bahwa gelar-gelar duniawi tidak pantas baginya. Faraday percaya bahwa pencariannya kebenaran ilmiah lebih penting daripada penghargaan duniawi.

Pilihan Faraday untuk menolak gelar kebangsawanan mencerminkan dedikasinya yang mendalam terhadap sains dan prinsip-prinsipnya. Keputusan ini tidak hanya menunjukkan integritasnya sebagai ilmuwan tetapi juga mencerminkan sikapnya yang rendah hati dan komitmen terhadap penemuan ilmiah di atas ambisi pribadi.

Pada tahun 1825, Faraday membuat penemuan penting dalam kimia organik dengan mengisolasi senyawa baru dari residu minyak yang dihasilkan selama produksi gas portabel. Senyawa ini ia beri nama "bikarburet hidrogen" dengan rumus empiris CH. Penemuan benzena oleh Faraday merupakan tonggak bersejarah yang membuka jalan bagi studi senyawa aromatik.

Walaupun struktur benzena tetap menjadi teka-teki selama hampir satu abad, penemuan Faraday meletakkan dasar bagi pemahaman lebih lanjut mengenai kimia organik. Penemuan ini memperlihatkan keahlian Faraday sebagai eksperimentalis ulung. Kemampuannya untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi zat-zat baru, menjadi bagian penting dari perkembangan kimia modern.

Sayangnya, kehidupan Faraday tidak selalu berjalan mulus. Sekitar tahun 1839, saat ia berusia 48 tahun, Faraday mulai mengalami masalah kesehatan serius berupa vertigo dan kehilangan ingatan. Masalah ini menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupannya, dan meskipun telah menjalani berbagai perawatan, kondisinya tidak kunjung membaik.

Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa paparan merkuri selama eksperimennya mungkin menjadi penyebab utama gejala yang dialaminya. Meskipun menghadapi tantangan kesehatan yang berat, Faraday tetap melanjutkan pekerjaannya di Royal Institution hingga usia awal 70-an.

Michael Faraday adalah salah satu ilmuwan terbesar yang pernah ada, dan kontribusinya dalam bidang sains sangat berpengaruh hingga hari ini. Dari pembelajaran otodidaknya yang luar biasa hingga penemuan motor listrik pertama dan benzena, Faraday tidak hanya menunjukkan kecemerlangan ilmiah tetapi juga dedikasi dan integritas pribadi.