ilustrasi bakteri (Pixabay/qimono)
Berkaitan dengan poin 5, mitokondria awalnya adalah sel yang bersimbiosis di dalam sel berukuran besar. Hal ini menjelaskan alasan mitokondria memiliki banyak kemiripan dengan makhluk hidup prokariota, yaitu bakteri. Kemiripan ini sudah terlihat dari morfologi. Mitokondria memiliki bentuk elips memanjang yang similar dengan bakteri berbentuk batang seperti Bacillus.
Selain itu meskipun mitokondria berada di dalam sel eukariotik, mitokondria memiliki pola pembelahan diri yang sangat berbeda dan lebih menyerupai bakteri yang merupakan organisme prokariota. Hal ini jugalah yang membuat jumlah mitokondria bisa bervariasi tergantung jenis selnya, contohnya banyak ditemukan di sel jantung.
Dilihat dari membran sel, lapisan dalam mitokondria memiliki lipatan bernama krista yang sangat mirip dengan lipatan membran pada bakteri yang dinamakan mesosom. Lapisan luar mitokondria juga tersusun atas komponen yang mirip dengan membran bakteri, terutama bakteri gram negatif.
Komponen yang paling membuat mitokondria mirip dengan bakteri adalah DNA yang berbentuk sirkular atau disebut juga plasmid, sedangkan seharusnya organisme eukariota seharusnya memiliki DNA berbentuk heliks. Plasmid ini hanya dimiliki oleh organisme prokariota dan bakteri adalah salah satunya.
Terakhir adalah keberadaan ribosom yang berfungsi dalam proses sintesis protein, dimana setiap sel memiliki ribosomnya tersendiri. Namun, mitokondria ternyata memiliki ribosom khusus dan struktur ribosom ini lebih mirip dengan organisme prokariota dibandingkan organisme eukariota.
Itu tadi 6 fakta mengenai mitokondria. Organel yang satu ini memang memiliki peranan penting bagi tubuh kita dan dipercaya menjadi kunci utama dari evolusi makhluk hidup tingkat tinggi karena mampu membantu menghasilkan energi dengan lebih efisien. Semoga informasinya bermanfaat, ya.