Hampir Punah, Ini 7 Fakta Menarik Monyet Howler Coklat yang Unik

Monyet howler memiliki badan sekitar 40-70 sentimeter, panjang ekor mencapai 50-75 sentimeter, dan berbulu lebat. Tulang hyoid (tulang di area pangkal lidah) mereka berbentuk menyerupai cangkang besar di tenggorokan sehingga dapat memberikan resonansi pada suara. 

Karena karakter tersebut juga, monyet howler tampak besar dengan rahang yang menonjol dan wajah yang agak condong ke depan. Berkat ciri fisiknya yang unik inilah, monyet howler tidak susah untuk dibedakan dari primata-primata lainnya.

Mereka hidup secara berkelompok yang dikepalai oleh seekor monyet howler tua jantan. Dalam satu kelompok, bisa terdapat dua hingga 11 ekor monyet. Bersama-sama, mereka akan bergerak secara teratur. 

Monyet howler juga dikenal sangat tegas dalam urusan teritorial. Untuk menandai wilayahnya, biasanya hewan ini akan saling melolong. Mereka aktif berkembang biak setiap tahunnya dengan kelahiran tunggal. Interval kelahiran rata-rata untuk monyet howler cokelat adalah 19-20 bulan.

Monyet howler cokelat rupanya memiliki suara yang amat keras. Jika diukur, suaranya dapat mencapai 140 desibel dan bisa didengar hingga jarak 4,8 kilometer. Laring mereka akan membesar dan dada terbuka lebar sehingga menciptakan ruang resonansi yang menyebabkan kerasnya volume suara.

Monyet howler cokelat biasanya melolong keras untuk menandai wilayah teritorial ataupun kepemilikan makanan. Selain itu, mereka juga melakukannya untuk menarik perhatian lawan jenis dan mengusir predator mereka, yakni burung elang. 

Meskipun begitu, monyet howler cokelat memiliki kebiasaan tidur selama 15 jam dalam sehari. Karena hal inilah, hutan dapat tetap tenang meskipun ada monyet howler cokelat yang bersuara keras.

Ada hal yang menarik, nih, dari monyet howler cokelat. Mereka memiliki kebiasaan unik, yakni menggosok badan satu sama lain. Mereka melakukannya bukan karena gatal, melainkan ini salah satu cara untuk berkomunikasi.

Howler jantan akan saling menggosok tulang hyoid dan sternum (tulang dada) mereka satu sama lain sebagai sinyal agonistik dan teritorial. Sementara itu, howler jantan menggosok howler betina ketika memiliki niat seksual atau reproduksi. Unik banget, kan, cara komunikasi mereka?

Meski terlihat tangguh dan sedikit berbahaya, rupanya monyet howler cokelat merupakan hewan folivora dan frugivora. Mereka senang memakan dedaunan dan buah-buahan yang terdapat di pohon. Favoritnya adalah dedaunan muda yang lebih bergizi.

Monyet howler cokelat juga memakan apa saja mencakup buah matang, pohon ara liar, tangkai daun, kuncup, bunga, biji, lumut, batang, dan ranting pohon. Mereka sangat bergantung pada hutan. Makanya, kondisi hutan yang semakin rusak dapat mengancam keberlangsungan hidup monyet howler cokelat.

Wabah virus demam kuning merupakan salah satu hal yang paling mengancam keberadaan monyet howler cokelat. Pasalnya, hewan yang satu ini sangat lemah terhadap penyakit  tersebut dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Wabah ini disebut-sebut juga sebagai faktor penyumbang kematian monyet howler yang kini populasinya semakin sedikit.

Wabah demam kuning sempat menginfeksi banyak monyet howler cokelat pada tahun 2008-2009. Yang memperparah keadaan adalah ketika warga sekitar habitat monyet howler cokelat juga takut tertular dan membunuh mereka karena dianggap membawa penyakit. 

Fakta menyedihkan yang harus dialami dari monyet howler cokelat adalah populasi mereka yang kian memprihatinkan. Menurut data tahun 2008, para ahli ekologi memperkirakan bahwa ada 2.500 ekor monyet howler dewasa yang masih hidup. Nampaknya, jumlah ini akan semakin berkurang seiring dengan kerusakan alam dan perburuan yang masih berlangsung.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi mereka. Di antaranya wabah demam kuning, kerusakan hutan, menyempitnya luas habitat mereka, dan perburuan liar. Jika hal ini tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkinan primata unik yang satu ini dapat punah dari muka bumi.

Itulah fakta menarik dari monyet howler cokelat. Mereka adalah salah satu hewan unik yang patut kita jaga. Sebagai manusia, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga dan melindungi satwa-satwa malang itu dari perbuatan kita yang merugikan alam.