Ilustrasi industri minyak dan gas di Norwegia (Freepik/Freepik)
Pada akhir 1950-an, hanya ada sedikit orang yang benar-benar percaya bahwa ada minyak atau gas yang dapat ditemukan di seluruh negeri, terutama di bagian landas kontinen Eropa yang dangkal dan terendam, yang membentang di bawah Laut Utara, yang sebagian besar secara geologis baru saja terendam beberapa ribu tahun yang lalu di akhir Zaman Es.
Survei Geologi Norwegia pada 1958 menyebut bahwa kemungkinan sumber daya minyak atau gas yang ditemukan di bagian Norwegia dari landas kontinen ini tidak tepat. Tetapi kemudian secara tiba-tiba pada 1959, tepat setahun setelah surat itu ditulis, sebuah penemuan gas alam yang sangat besar ditemukan di dekatnya.
Temuan tersebut memicu minat baru, bahwa mungkin saja masih ada penemuan gas lebih lanjut, bahkan minyak di bawah Laut Utara yang belum dijelajahi. Kemudian pada 1962, perusahaan minyak besar Amerika, Phillips 66, menjadi yang pertama mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mulai mengeksplorasi minyak dan gas.
Namun masalahnya, pada saat itu tidak ada yang benar-benar tahu di mana Norwegia bagian Laut Utara karena batas-batas maritimnya belum tegas atau secara hukum dengan semua negara yang mengelilinginya.
Tetapi untungnya pada 1965, negara sangat ingin mengeksplorasi dan mengebor sendiri, membuat pemerintah Inggris setuju untuk membagi landas kontinen secara sederhana di bawah Laut Utara berdasarkan prinsip jarak garis median dari garis geografis yang membentang di bawah tengah Laut Utara antara wilayah daratan Inggris dan wilayah daratan Norwegia.
Perhitungan yang terburu-buru ini sangat menguntungkan Norwegia karena memperhitungkan ribuan pulau negara itu yang berada di lepas pantai barat dalam menentukan di mana garis median berada.
Ladang minyak yang besar ditemukan tepat di sepanjang garis median. Namun hanya 15 persen saja yang berada di dalam Zona Maritim Inggris. Sementara 85 persennya berada di dalam Zona Norwegia, memberikan miliaran dolar dalam bentuk pendapatan minyak ekstra kepada negara itu.
Pemerintah kemudian mulai memberikan lisensi eksplorasi kepada perusahaan-perusahaan asing yang lebih besar dan lebih berpengalaman untuk mencari di perairan mereka, termasuk Phillips 66.
Minyak pertama kemudian ditemukan beberapa tahun kemudian pada 1967 di ladang yang mereka sebut Boulder, tetapi tidak dianggap layak secara ekonomi pada saat itu. Baru kemudian pada 1990-an, tiga dekade kemudian, Boulder mulai beroperasi.