Paus disebut awalnya adalah "mamalia darat herbivora, mirip rusa". Secara bertahap, binatang purba itu disebut melakukan evolusi dan mampu hidup secara semi-akuatik. Dari tahap tersebut, mereka berubah menjadi akuatik dengan empat kaki yang tak lagi terlihat secara nyata.
Proses evolusi itu diperkirakan berlangsung selama sekitar 10 juta tahun. Setelah jadi makhluk aquatik, mereka menjadi karnivor di lautan. Ukuran tubuh yang kian meningkat menjadikannya salah satu makhluk terbesar di muka bumi.
Penemuan Phiomicetus anubis, bukanlah penemuan pertama paus berkaki empat kaki yang dapat hidup di darat dan di lautan. Pada tahun 2011 lalu, para peneliti menemukan paus berkaki empat lain di Peru.
The Guardian melansir bahwa, fosil paus berkaki empat itu dinamai Peregocetus pacificus, yang berarti "paus keliling yang mencapai Pasifik". Olivier Lambert, seorang ilmuwan di Royal Belgian Institute of Natural Sciences menjelaskan, "Kemungkinan paus pada awalnya harus kembali ke darat untuk kegiatan tertentu seperti kawin dan melahirkan anak."
Dengan temuan fosil paus purba yang berusia sekitar 41 juta hingga 35 juta tahun yang lalu, hal itu telah mengisi kekosongan ilmiah hasil temuan ketika reptil laut terakhir punah bersama dinosaurus pada 66 juta tahun lalu. Temuan tersebut sangat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk memahami kehidupan masa lalu.