Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi paus (Pexels.com/Andre Estevez)

Banyak ilmuwan berpendapat bahwa paus awalnya di era purba adalah mamalia amfibi. Hewan itu diyakini dapat hidup di dua alam. Kemudian, mereka berevolusi secara bertahap dan kini kita melihatnya hidup di dalam air sepenuhnya.

Ketika diyakini sebagai binatang amfibi, paus disebut juga dapat berjalan. Mereka diduga memiliki empat kaki yang pendek dan dapat memangsa buruannya, baik itu di darat maupun di dalam laut.

Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan fosil paus berkaki empat di Mesir yang diberi nama Phiomicetus anubis. Berikut ini adalah lima fakta temuan tersebut.

1. Ditemukan di Lembah Paus, Mesir

Piramida, salah satu warisan arkeologis yang penting di Mesir. (Pexels.com/Mostafa El Shershaby)

Mesir telah lama menjadi surga paleontologis dan arkeologis. Salah satu wilayah yang kaya dengan fosil hewan purba terletak di Gurun Barat Mesir yang dinamakan Wadi Al-Hitan atau Lembah Paus.

Menurut situs remi UNESCO, fosil-fosil yang ditemukan di Lembah Paus mewakili kisah utama evolusi dari kemunculan paus yang sebelumnya hewan darat kemudian berubah menjadi mamalia laut. Situs itu diyakini memberikan bukti era peralihan dari paus yang awalnya hidup amfibi kemudian sepenuhnya hidup di dalam air.

Salah satu ilmuwan yang menulis hasil temuan fosil Phiomicetus anubis bernama Abdullah Gohar dari Universitas Mansoura. Dilansir BBC, Gohar mengatakan, "Phiomicetus anubis adalah spesies paus baru yang penting, dan penemuan ini penting untuk paleontologi Mesir dan Afrika."

2. Berat tubuh paus berkaki empat diperkirakan mencapai 600 kilogram

Editorial Team

Tonton lebih seru di