ilustrasi kerbau (pexels.com/Roger Brown)
Karena wabah penyakit ngorok pada terjadi lagi pada tahun ini, peternak harus rutin mengecek kerbau atau sapi secara berkala. Pasalnya, tanda-tanda Septicemia Epizootica kerap kali tak disadari dan bisa membunuh hewan-hewan ternak secara cepat. Adapun gejala penyakit ngorok yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:
- Terjadi peningkatan suhu tubuh pada kerbau atau sapi.
- Denyut jantung meningkat.
- Keluarnya lendir dari hidung.
- Hewan ternak lebih sering berbaring dari biasanya.
- Terdengar suara seperti ngorok ketika bernapas.
Kendati demikian, dilansir laman Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, tidak semua kerbau atau sapi yang terjangkit Septicemia Epizootica menunjukkan gejala secara bersamaan. Itulah sebabnya penyakit ngorok diklasifikasikan sebagai penyakit akut dan berbahaya bagi kerbau, sapi, dan hewan ternak lainnya.
Untungnya, penyakit ngorok masih bisa dikendalikan atau dicegah dengan vaksinasi. Sebagaimana yang terjadi di Sumatera Selatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) setempat sudah meminta 10 ribu vaksin Septicemia Epizootica ke pemerintah pusat. Karena sifatnya yang menular dan akut, vaksinasi menjadi cara utama yang ditempuh untuk mencegah penyakit ngorok pada kerbau atau sapi.