Turun 30 Persen karena Virus Corona, Ini 8 Fakta Ngeri Polusi Tiongkok

Virus Corona menimbulkan kota-kota di Tiongkok sana menjadi “kota hantu.” Warga-warga di sana tak ada yang berani keluar dari rumah untuk beraktivitas karena takut tertular wabah, membuat perekonomian negara tirai bambu tersebut menurun. Menariknya isolasi warga memberikan dampak positif tersendiri bagi lingkungan: berkurangnya polusi udara.
Dilaporkan dari Gizmodo, terdapat informasi jika satelit NASA melihat adanya penurunan yang sangat signifikan dalam masalah pencemaran udara di Tiongkok. Penurunan tersebut terjadi ketika muncul isu virus Corona yang merebak. Tampak dari satelit NASA, polusi di sana udara berkurang dari 10 hingga 30 persen hingga memunculkan langit biru. Seperti yang tampak pada gambar kover.
Perlu diketahui, fakta polusi udara di Tiongkok sangatlah mengerikan. Sempat dilaporkan begitu tebalnya, hingga polusi udara tersebut terbawa sampai negara lain dan menyebabkan banyak penyakit kepada warganya. Berikut ini fakta-fakta dari polusi udara di Tiongkok tersebut.
1. Sebagian besar kota di Tiongkok tidak memiliki standar udara yang baik
Ditulis oleh thoughtcatalog.com, dikatakan Tiongkok adalah salah satu negara yang memiliki polusi udara tertinggi di dunia. Disampaikan oleh Menteri Lingkungan di sana pada 2014, setidaknya hanya delapan dari 70 kota dilaporkan memiliki kualitas udara yang cukup baik untuk bernapas. Salah satu areanya bernama Haikou dan kota dengan udara terparah adalah Baoding.