8 Fakta Psikologis Unik di Balik Rasa Cemburu, Bikin Kamu jadi Berbeda

"Aku terbakar cemburu, cemburu buta..."
Ingat lirik lagu tersebut? Tentunya, kamu sering merasakan perasaan tersebut saat melihat kesayanganmu berinteraksi dengan orang lain, terutama lawan jenis.
Bahkan, terkadang perasaan cemburu tersebut muncul meskipun dirimu belum memilikinya, atau malah sudah jadi mantan. Cieeee...
"Sering terjadi di kota-kota besar!"
Namun, mari berbicara serius. Berbicara dari sisi psikologis, kenapa perasaan cemburu, yang mengoyak hati tersebut bisa muncul?
1. Rasa yang unik
Perasaan cemburu sebenarnya dapat muncul di aspek-aspek lain, seperti karir atau pertemanan.
Contohnya, kamu merasa "panas" saat rekan kerjamu dipuji atasan akhir-akhir ini? Itu cemburu. Atau, "panas" karena temanmu susah diajak keluar? Itu juga cemburu. Kamu anak pertama dan "panas" karena orangtuamu lebih sayang dengan adikmu? Itu juga cemburu!
Pada intinya, kecemburuan adalah rasa yang muncul saat seseorang menginginkan perhatian lebih dari orang lain yang saling berhubungan secara emosional.
Tetapi, kecemburuan karena cinta berbeda!
Melalui esainya "Understanding Jealousy", Helen Fisher, PhD., seorang antropolog yang terkenal akan karyanya "Anatomy of Love", mengatakan bahwa kecemburuan pada suatu hubungan romantis bersifat unik, lho.
Lain daripada yang lain, perasaan tersebut bisa muncul kapan saja, tidak mengenal waktu dan status. Baik saat kamu sedang dimabuk cinta, saat sudah tidak begitu cinta, atau saat sudah jadi mantan pun, perasaan cemburu tersebut bisa sewaktu-waktu kembali ke permukaan hatimu.