Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Raja Charles III di State Opening of Parliament pada May 2022. (instagram.com/clarencehouse)
Raja Charles III di State Opening of Parliament pada May 2022. (instagram.com/clarencehouse)

Kabar duka datang dari Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II yang menjadi pemimpin kerajaan selama 70 tahun dinyatakan meninggal dunia di usia 96 tahun pada 8 September 2022. Sesuai dengan garis tahta, putra tertua Ratu Elizabeth II yakni Pangeran Charles akan naik menggantikan sang ibu sebagai raja.

Naiknya sang pangeran sebagai raja otomatis juga akan mengubah gelarnya, dari Prince of Wales menjadi King Charles III atau Raja Charles III. Dilansir berbagai sumber, berikut 7 Fakta Raja Charles III yang jarang diketahui!


1. Raja Charles III merupakan bayi pertama yang lahir di Buckingham Palace

Raja Charles III bersama kedua orang tuanya, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip serta sang kakek, George VI. (commons.m.wikimedia.org/Anefo)

Ratu Elizabeth II menikah dengan Pangeran Philip pada 20 November 1947 di Westminster Abbey. Setahun kemudian, Ratu Elizabeth II melahirkan putra pertamanya, Charles Philip Arthur George. Dilansir website Prince Of Wales and Duchess of Cornwall, sang pangeran lahir pada 14 November 1948.

Tidak seperti Ratu Elizabeth II yang lahir di sebuah rumah di Bruton Street, Raja Charles III lahir di Istana Buckingham dan menjadi bayi pertama yang lahir di sana. Di istana yang sama pula, Charles Philip Arthur George dibaptis pada 15 Desember 1948.


2. Raja Charles III sudah diangkat jadi pewaris tahta sejak usianya masih 3 tahun

Raja Charles III bersama kakeknya, Raja George VI. (princeofwales.gov.uk)

Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa seorang pangeran baru bisa diangkat jadi pewaris ketika usianya sudah dewasa. Namun ternyata hal itu tidak berlaku bagi Raja Charles III. DilansirTime, Raja Charles III masih berusia 3 tahun ketika sang kakek, Raja George VI meninggal dunia pada 6 Februari 1952.

Kepergian sang kakek, membuat putri tertuanya yakni Ratu Elizabeth II naik tahta di usia 22 tahun. Posisi sang ibu sebagai pemimpin Kerajaan Inggris secara otomatis membuat Raja Charles III yang masih bayi mendapatkan gelar sebagai pewaris tahta kerajaan.


3. Sudah menyandang banyak gelar sebelum naik tahta

Raja Charles III bersama kedua orang tuanya, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip serta adik perempuannya Putri Anne. (commons.m.wikimedia.org/Library and Archives Canada)

Dinobatkan sebagai pewaris tahta di usia yang masih sangat muda nyatanya tidak lantas membuat ayah dari Pangeran William ini mendapatkan gelar kerajaan. Dilansir Mental Floss, Raja Charles III baru benar-benar mendapatkan gelar kerajaan pada usia 9 tahun.

Tidak tanggung-tanggung, raja mendapatkan dua gelar sekaligus yakni Prince of Wales dan Earl of Chester. Selain dua gelar tersebut, Charles III juga memiliki gelar Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Lord of the Isles, Baron of Renfrew, Prince and Great Steward of Scotland.


4. Menjadi pewaris pertama yang mendapatkan gelar di universitas

Raja Charles III di hari pertamanya sebagai mahasiswa Universitas Cambridge. (princeofwales.gov.uk)

Ratu Elizabeth II diketahui tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Alih-alih pergi ke sekolah formal, sang ratu belajar di rumah bersama beberapa guru. Dilansir website Prince Of Wales and Duchess of Cornwall, jalan yang berbeda justru ditempuh oleh Raja Charles III.

Kedua orang tuanya memutuskan bahwa anak-anak mereka harus pergi ke sekolah. Charles muda mengenyam pendidikan pertamanya di Hill House, London Barat, pada November 1956. Sang raja pindah ke Cheam School, sebelum akhirnya masuk ke sebuah sekolah asrama Gordonstoun pada April 1962.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Trinity College Universitas Cambridge, lulus pada tahun 1970 dan menjadikannya sebagai pewaris tahta Kerajaan Inggris pertama yang lulus sarjana. Lima tahun kemudian Raja Charles III berhasil meraih gelar master di kampus yang sama.


5. Dia juga menjadi pendukung bagi lebih dari 400 organisasi

Raja Charles III pada Opening Birmingham Commonwealth Games 2022. (instagram.com/theroyalfamily)

Menjadi anggota keluarga kerajaan, bukan berarti pemimpin baru Inggris ini bisa hidup santai. Kebalikannya, sang raja justru memiliki jadwal yang sangat padat. Dilansir RD, Raja Charles III bekerja setiap hari bahkan saat dia masih menjadi pewaris tahta.

Salah satu kesibukannya adalah mengurus 400 organisasi di mana dia menjadi presidennya. Organisasi ini bukan hanya mencakup organisasi amal, tapi juga organisasi musik hingga olahraga.


6. Raja Charles III merupakan kakek dari lima cucu

Raja Charles III bersama cucunya, Pangeran Louis dari Cambridge. (instagram.com/clarencehouse)

Terlepas dari gelarnya sebagai raja, Charles III juga merupakan suami, ayah, dan kakek bagi lima cucunya. Dilansir Vogue, sebelum menikahi Camilla Parker Bowles pada tahun 2005 lalu, Charles III menikahi Lady Diana Spencer pada 29 Juli 1981.

Dari pernikahan ini, pasangan ini dikaruniai dua orang putra yaitu Pangeran William dan Harry. Sayangnya, pernikahan itu kandas pada tahun 1996 dan setahun kemudian, Lady Diana Spencer meninggal dunia.

Bertahun-tahun setelah kejadian tersebut, kini dua anak Raja Charles III sudah menikah dan memberikan lima cucu untuknya yakni Pangeran George, Putri Charlotte, Pangeran Louis, Archie Mountbatten-Windsor, dan Lilibet Mountbatten-Windsor.

 

7. Naik tahta di usia 73 tahun

Raja Charles III diusianya yang ke 73 tahun. (instagram.com/clarencehouse)

Berbeda dengan sang ibu, Ratu Elizabeth II yang naik tahta di usia sangat muda yakni 22 tahun pada 6 Februari 1952. Raja Charles III naik tahta di usia yang sudah cukup sepuh. Seperti yang diketahui sebelumnya, Raja Charles III ditetapkan sebagai penerus tahta sejak usianya masih 3 tahun.

Dilansir Royal, namun sang raja baru benar-benar naik sebagai pemimpin Kerajaan Inggris 70 tahun kemudian. Naiknya Charles Philip Arthur George sebagai raja tentu saja untuk menggantikan ibundanya, Ratu Elizabeth II yang wafat pada 8 September 2022 kemarin.

Menjadi raja sebuah kerajaan besar jelas tidak mudah, apalagi saat usia sudah mulai sepuh. Kira-kira bakal seperti apa Kerajaan Inggris di bawah kepemimpinan raja yang baru?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team