ilustrasi cokelat batangan (pexels.com/ekrulila)
Masih mengutip Everyday Health dan History, industri cokelat mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah Amerika Serikat ketika ada Perang Dunia I. Kala itu pemerintah memesan 9 kg sampai 18 kg cokelat batangan untuk setiap tentaranya. Cokelat-cokelat ini dijadikan bekal untuk para tentara yang berperang di luar negeri. Misalnya di Inggris, setiap tentara akan mendapatkan “King George Chocolate Tin.”
Selanjutnya popularitas cokelat batangan tetap terus meningkat, karena banyak dari tentara yang pulang pun sudah menyukai rasa manis, lembut dari cokelat batangan yang ada. Bahkan sejak setelah Perang Dunia I usai, sudah ada 40,000 varian rasa cokelat yang tersedia di publik.
Cokelat batangan juga sangat penting untuk para tentara ketika Perang Dunia II terjadi. Mengutip History, pada tahun 1937 tentara Amerika Serikat datang kepada salah satu produsen cokelat ternama berinisial H untuk membuat cokelat khusus diperuntukkan para tentara. Tentara Amerika meminta agar cokelat itu memiliki setidaknya 113 gram kandungan murni, agar para tentara memiliki energi yang cukup.
Cokelat yang dibawa untuk para tentara itu mengandung bahan cokelat, gula, mentega kokoa, skim milk powder dan tepung gandum. Namun cokelat ini sulit untuk dimakan, karena cokelat yang juga dikenal sebagai D-ration ini memiliki tekstur yang sangat keras, sehingga para tentara harus memotongnya dengan pisau mereka.
Industri cokelat tetap menemukan pasarnya kembali setelah Perang Dunia II. Adanya perbaikan pada bidang manufaktur, transportasi, dan mesin pendinginan semakin membuat produksi cokelat lebih mudah. Kala itu banyak perusahaan besar juga membeli usaha para produsen cokelat yang lebih kecil, seperti yang dikutip dari History. Cokelat-cokela itu kini juga kita kenal dan dapat kita dapatkan di beberapa toko terdekat kita.
Itulah sekilas sejarah cokelat batangan. Temuan cokelat batangan ini juga mengubah industri camilan. Seberapa berartikah keberadaan cokelat dalam hidupmu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!