Di alam liar yang luas, banyak spesies unik yang mampu memukau kita dengan keberagaman dan keanehannya. Salah satunya adalah Shoebill, burung yang mungkin belum begitu dikenal namun memiliki daya tarik yang luar biasa. Dikenal dengan paruhnya yang menyerupai sepatu, Shoebill tidak hanya memikat perhatian dengan penampilannya yang aneh, tetapi juga dengan kehidupan dan karakteristiknya yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tujuh fakta menarik tentang burung Shoebill yang mungkin belum Anda ketahui. Siap untuk terpesona oleh keunikan alam ini? Mari kita mulai!
7 Fakta Shoebill, Burung Unik yang Punya Paruh Mirip Sepatu!

1. Shoebill punya banyak nama
Keunikan Shoebill terletak pada paruhnya yang panjangnya sekitar 30 cm, menyerupai klompen atau bakiak Belanda berwarna cokelat dengan bercak cokelat.
Nama "shoebill" sendiri berasal dari bentuk paruhnya yang memang mirip dengan sepatu bakiak Belanda. Menariknya, para ahli taksonomi yang mendeskripsikan burung ini juga melihat kemiripan paruhnya dengan kepala paus balin, sehingga mereka menamakannya Balaeniceps rex, yang berarti "raja kepala paus". Beberapa nama informal lain untuk burung ini termasuk paruh perahu, burung rawa, dan raja rawa.
2. Shoebill menggunakan paruhnya untuk menangkap mangsa
Paruh Shoebill memiliki lebar sekitar 13 cm dan dilengkapi tepi serta kait tajam di ujungnya. Fitur khusus ini memungkinkan Shoebill untuk menangkap mangsa besar. Meskipun paruhnya mungkin terlihat sedikit aneh, jangan tertipu. Paruh ini adalah alat yang ampuh, digunakan untuk mencengkeram ikan besar, menusuknya dengan kait runcing di ujungnya, dan bahkan memenggal kepala mereka dengan ujung setajam silet sebelum ditelan.
3. Shoebill bisa mengamati mangsanya selama berjam-jam
Shoebill bisa diam selama berjam-jam, dan ketika seekor lungfish yang malang muncul, ia mungkin tidak menyadari keberadaan predator mematikan ini. Burung-burung ini mempraktikkan teknik berburu yang disebut "runtuh", yang melibatkan menerjang atau menjatuhkan mangsanya ke depan.
Mereka juga terkenal dengan kemampuannya berdiri tak bergerak seperti patung dan menatap tajam ke dalam air selama berjam-jam. Jarang berkedip, dan intensitas tatapan mata emas, hijau, atau biru mereka bisa sangat menakutkan. Beberapa orang bahkan menggambarkannya sebagai "tatapan kematian". Sifat ini sangat berguna - kemampuan fokus burung yang luar biasa memungkinkan mereka untuk menjerat mangsa terbaik dan terpilih saat muncul.
4. Shoebill Sering dianggap sebagai bangau
Meskipun terkadang keliru disebut sebagai bangau, Shoebill sebenarnya adalah satu-satunya anggota genus Balaeniceps dan famili besar Balaenicipitidae. Kerabat terdekatnya yang masih hidup adalah burung pelikan. Nenek moyang mereka dari ordo Pelecaniformes muncul pada akhir zaman Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun lalu).
Meskipun memiliki ciri-ciri yang mirip dengan bangau, seperti leher dan kaki panjang yang khas pada burung rawa, Shoebill lebih erat hubungannya dengan pelikan.
5. Shoebill lebih besar dari yang terlihat
Banyak orang terkejut mengetahui bahwa paruh Shoebill dapat mencapai panjang hingga lima kaki, hanya beberapa inci lebih pendek dari rata-rata orang. Jika kamu berdiri di sampingnya, Shoebill hampir bisa menatap mata kamu. Ditambah dengan lebar sayapnya yang sangat besar, hampir 2,5 meter, tidak heran jika burung ini memiliki reputasi yang mengintimidasi.
Meskipun demikian, Shoebill tidak terlalu berat, hanya sekitar 7 kilogram, dan mereka dapat terbang. Namun, mereka hanya mengepakkan sayap besarnya sekitar 150 kali per menit, salah satu kecepatan paling lambat di antara semua burung.
6. Shoebill adalah burung penyendiri
Shoebill terkenal dengan sifatnya yang lebih suka menyendiri. Berbeda dengan kebanyakan burung lain, shoebill lebih memilih untuk hidup sendiri dan mencari mangsa di wilayahnya sendiri.
Meskipun terkesan anti-sosial, shoebill bukanlah burung yang sepenuhnya penyendiri. Mereka tetap menunjukkan beberapa perilaku sosial, terutama saat musim kawin. Shoebill akan kawin dan bertelur bersama, dan induknya bekerja sama untuk membesarkan anak-anak mereka.
Namun, setelah anak-anak mandiri, shoebill akan kembali ke gaya hidup soliter mereka. Sifat penyendiri ini, dikombinasikan dengan habitatnya yang semakin terancam, menjadikan shoebill sebagai salah satu burung paling terancam punah di Afrika.
7. Shoebill termasuk hewan yang terancam punah
Menurut International Union for the Conservation of Nature (IUCN), hanya tersisa antara 3.300 dan 5.300 burung Shoebill di dunia, dan populasinya terus menurun.
Hilangnya habitat merupakan ancaman besar bagi kelangsungan hidup burung ini, terutama karena lahan dibuka untuk dijadikan padang rumput. Ternak dapat menginjak-injak sarang mereka, dan pembakaran lahan pertanian serta polusi dari industri minyak dan penyamakan kulit juga merusak habitat mereka.
Di beberapa daerah, burung Shoebill sepatu diburu untuk dimakan, sedangkan di tempat lain, mereka diburu karena dianggap sebagai pertanda buruk.
Meskipun masih banyak misteri yang tersembunyi, keberadaan Shoebill mengingatkan kita akan betapa pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan habitat alaminya. Semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang menarik tentang salah satu burung paling unik di dunia ini. Teruslah menjaga dan menghargai keindahan alam!