5 Fakta Sungai Efrat, Diprediksi Akan Kering Total Pada 2040

Sungai Efrat dianggap sebagai tempat awal peradaban dunia. Efrat adalah salah satu sungai terbesar di Asia Barat atau Timur Tengah yang mengaliri 3 negara seperti Irak, Suriah dan Turki. Cekungan sungai ini juga menyebar hingga ke Iran.
Efrat berasal dari bahasa Yunani, Eupharates yang awalnya berasal dari bahasa Persia kuno yakni Ufratu. Pada era kuno, dieja dengan huruf paku dibaca oleh orang Sumeria sebagai Buranuna dan Purratu disebut oleh orang Akkadia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 2.800 km dan kedalaman maksimumnya mencapai 3 meter.
Sungai Efrat mengandung banyak sekali fakta menarik di dalamnya dari pelbagai aspek seperti sejarah, keanekaragaman hayati, cerita dalam agama samawi, dan dewasa ini sungai Efrat tengah dihadapi dengan masalah kekeringan. Jadi, mari simak penjelasan lengkapnya fakta sungai efrat melalui artikel ini ya.
1.Sungai Efrat menjadi tempat awalnya peradaban dunia
Dilansir History, banyak arkeolog berpendapat bahwa keberadaan bangsa Sumeria dianggap sebagai peradaban manusia pertama di dunia. Bangsa Sumeria mengembangkan huruf paku sebagai bentuk tulisan paling awal dari perabadan manusia. Bukti kuatnya, huruf paku menyebut sungai Efrat sebagai Buranuna.
Orang-orang Mesopotamia kuno membangun tempat tinggal melingkar yang terbuat dari lumpur dan batu bata di sepanjang hulu lembah sungai Efrat dan Tigris. Para peneliti percaya bahwa revolusi pertanian dimulai di sini.
Sekitar tahun 11.000-9.000 SM, mereka membangun pertanian untuk menanam rami, gandum, jelai, dan lentil. Penduduk Mesopotamia kuno memanen biji-bijian pada 9.700 SM. Selain pertanian, masyarakat Mesopotamia Kuno mengembangkan sistem irigasi, kuil, tembikar, kepemilikan properti, dan sistem awal perbankan dan kredit.
2.Temuan arkeologi di sungai Efrat
Bukti awal pertanian berasal dari situs arkeologi Tell Abu Hureyra sebuah desa kecil terletak di sepanjang sungai Efrat di Suriah. Penduduk menghuni desa ini sekitar 11.000-7.000 SM. Niniwe salah satu kota Mesopotamia tertua kemungkinan telah dihuni sejak 6.000 SM.
Pada abad 19, para arkeolog Inggris dan Prancis menemukan beberapa situs arkeologi meliputi: Ziggurat adalah kuil besar di Irak selatan hasil karya orang Sumeria diperkirakan kota ini dibangun sekitar 2.100 SM.
Persepolis salah satu kota Mesopotamia kuno di Iran Selatan menjadi salah satu situs arkeologi terbesar di dunia. Kota Babilonia dibangun 5.000 tahun lalu di dekat sungai Efrat.
3.Keanekaragaman hayati di sungai Efrat
Oceaninfo menjelaskan, berbagai tumbuhan yang hidup di kawasan sungai Efrat seperti pohon tamariska, pohon willow, rumput alang-alang, lili air, eceng gondok, selada air dan Cyperus papyrus.
Faunanya seperti kura-kura cangkang lunak Efrat, burung: pengicau buluh, pelikan dalmatian, bebek marmer, godwit ekor hitam dan elang stepa, jelas Discovermagazine.
Menurut Fishbase, sungai ini banyak didiami oleh banyak spesies ikan seperti Aphaniops stoliczkanus, Esmaeilius sophiae, Mystus pelusius, Carcharhinus leucas, Cobitis elazigensis, Luciobarbus xanthopterus, Mesopotamichthys sharpeyi dan Barilius mesopotamicus.
4.Sungai Efrat kian mengering. Mengapa?
Sungai Efrat menunjukkan kemundurannya dengan semakin mengering. Bendungan Ataturk yang dibangun sejak 1980an untuk menyediakan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air, airnya mengalir lebih sedikit karena kering.
Selama beberapa dekade terakhir ini telah terjadi perubahan iklim sehingga aliran sistem sungai Efrat berkurang deras dan terjadi kemarau. Ketinggian air di sungai Efrat saat ini berada di titik terendah dalam sejarah, berdasarkan laporan CSIS.
Suriah menjadi negara paling terkena dampak mengeringnya Efrat. Jelas karena warga Suriah bergantung pada kebutuhan air sungai sebanyak 85%. Masyarakat memanfaatkannya untuk air minum, budidaya pertanian dan peternakan.
Dengan mewabahnya kolera pada 2022 memperparah kualitas air menjadi buruk. Kementerian Suriah mengumumkan adanya wabah kolera setelah ada 15 kasus dikonfirmasi oleh laboratorium dan satu orang meninggal.
Semakin mengeringnya Efrat, membuat masyarakat sulit mendapatkan listrik karena bergantung kepada pembangkit listrik tenaga air dari Efrat. Kehilangan banyak sumber daya makanan dari pertanian yang kekeringan air.
Iflscience melaporkan, pada 2023, British Medical Journal menyelidiki banyaknya darurat kesehatan di Irak karena sulitnya mendapatkan air bersih. Sejumlah penyakit menular melalui air kotor seperti kolera, cacar air, campak dan tipus terjadi di sana.
Pada 2021, Kementerian Sumber Daya Air Irak memprediksi bahwa sungai Efrat bisa mengering sepenuhnya pada 2040 karena semakin menurunnya permukaan air dan kekeringan.
5.Islam dan Kristen sudah mempercayai sejak lama bahwa sungai Efrat akan mengering
Islam dan Kristen seolah-olah sudah tahu bahwa sungai Efrat akan mengalami kekeringan total di masa depan, padahal itu disebutkan dalam kajian agama masing-masing sejak era kuno.
Dalam Alkitab disebutkan bahwa malaikat keenam akan menuangkan cawannya ke sungai besar Efrat, dan airnya dikeringkan untuk mempersiapkan jalan bagi raja-raja dari timur.
Menurut salah satu Hadist Nabi Muhamad SAW, hari kiamat tidak akan terjadi sampai sungai Efrat mengering. Sungai Efrat yang mengering berhubungan dengan salah satu rangkaian terjadinya hari kiamat dalam Islam, jelas the Islamic Information.
Jika Efrat digabung dengan sungai Tigris, maka akan mencakup seluas 13.000 mil persegi dengan beragam lanskap termasuk pegunungan terjal, lahan basah, rawa-rawa dan banjir subur.
Demikian fakta tentang sungai Efrat, apakah kamu tertarik untuk melihat sungai Efrat secara langsung? Semoga sungai Efraat ini abadi dan dapat bermanfaat bagi umat manusia ya.