5 Fakta Tanaman Gude, Penghasil Kacang Sumber Pangan Potensial

Tanaman gude merupakan salah satu tanaman penghasil kacang-kacangan. Tanaman ini banyak terdapat di Indonesia. Gude merupakan sebutan dari daerah di Jawa, sedangkan daerah lain memberikan berbagai sebutan untuk tanaman ini. Kacang yang dihasilkan dari tanaman ini disebut kacang gude (Cajanus cajan).
Mungkin sebagian orang pernah tahu atau bahkan mengkonsumsi kacang gude ini. Kacang yang dihasilkan dari tanaman ini hampir seperti kacang kedelai, namun tetap memiliki perbedaan. Selain itu, banyak gizi yang terkandung didalamnya. Tentunya baik untuk kesehatan tubuh hingga sumber antioksidan. Faktanya tanaman ini mampu tumbuh dalam cuaca panas sekalipun. Simak, ulasannya sebagai berikut.
1. Tanaman yang mampu tumbuh dalam kondisi kering
Gude merupakan tanaman yang tahan panas. Maksudnya tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi kekeringan sekaligus. Menurut Krisnawati dalam Buletin Palawija (2005), tanaman kacang gude mampu tumbuh pada wilayah tropis dan subtropis dengan iklim kering. Selain itu, juga dapat tumbuh dalam berbagai jenis tanah dengan kisaran pH optimum 5-7. Tanaman ini peka terhadap lama pencahayaan. Perakaran lateral pada tanaman ini mampu menembus dalam tanah sehingga tahan terhadap kekeringan dan adaptasinya cukup luas. Hal ini dapat dimanfaatkan supaya dikembangbiakkan pada daerah agak kering dan tandus, dimana tanaman kacang-kacangan lain tidak dapat tumbuh dengan baik.
Disebutkan dalam Ahligizi.id (2022), ciri-ciri biji gude dari tanaman ini adalah polong buahnya memiliki panjang 4-10 cm. Bentuknya pipih, berbulu dengan warna hijau dimana setiap polong kisaran jumlah bijinya 4-9 butir. Dengan berat bervariasi antara 4 dan 26 g per 100 butir, strukturnya yaitu kulit biji 14 persen, embrio 1 persen, dan kotiledon 85 persen.