Namun, apa sebabnya seseorang dapat menjadi begitu takut pada perkembangan teknologi? Seharusnya, kemajuan teknologi berbanding lurus dengan kebahagiaan rakyat.
Ternyata, teknofobia dapat dikaitkan dengan ketakutan terhadap matematika dan sains. Terlebih, mereka yang pernah mengalami trauma terhadap kedua pelajaran berat tersebut lebih rentan terkena teknofobia.
Selain murid, guru pun juga tak lepas dari pengaruh teknofobia. Karena takut tergantikan oleh teknologi, para guru tidak segan menolak bantuan teknologi dan memilih untuk berada di kondisi stagnan.
Selain ketakutan terhadap matematika dan sains, pengaruh kebudayaan pop juga turut meng-install teknofobia ke dalam pikiran seseorang. Film-film seperti I, Robot, Avengers: Age of Ultron, dan Terminator yang kelihatannya seperti hiburan belaka dapat membuat kaum teknofobia gemetar.
editorial.rottentomatoes.com
Kebanyakan, penderita teknofobia adalah kaum manula yang tidak terbiasa dengan teknologi. Saat kaum muda mencoba memperkenalkan teknologi pada kaum manula, mereka cenderung merasa "bodoh", sehingga berujung pada "sakit hati" karena merasa tersaingi oleh teknologi.
Selain usia, teknofobia juga dapat disebabkan oleh "keimanan" seseorang. Dikarenakan kemutakhiran teknologi, beberapa orang menganggap teknologi memurtadkan seseorang dari imannya.
Tidak jarang para penderita teknofobia mengatakan bahwa perkembangan teknologi adalah gejala awal "zaman akhir". Berbeda dari fobia lainnya yang bersifat spesifik, teknofobia lebih bersifat "angkuh" dan terkesan tidak mampu menerima dan takut pada perubahan (xenofobia).