Yamato memang sudah dilengkapi dengan sistem persenjataan antipesawat yang mutakhir, tetapi ia beserta kapal pengawalnya tetap kewalahan menghadapi gempuran pesawat Amerika Serikat.
Sementara itu, meriam utama 460 mm Yamato dirancang untuk dapat menghancurkan kapal musuh dengan sangat mudah, bukan untuk melawan pesawat. Meskipun meriam 460 mm tersebut sudah menggunakan amunisi khusus untuk menyerang pesawat juga digunakan, tetap tidak efektif menjatuhkan pesawat-pesawat Amerika Serikat.
Andaikan yang dihadapi oleh Yamato adalah armada kapal tempur, maka masih ada kemungkinan Yamato dapat memberikan perlawanan yang berarti dan akan membuat armada Amerika Serikat kewalahan. Dengan ini, dapat dikatakan bahwa taktik Mitscher terbukti efektif.
Mengutip dari laman The National Interest, pada 7 April pagi, Mitscher mengerahkan 280 pesawat sebagai serangan pertama, mencegat Yamato yang masih dalam perjalanan menuju Okinawa. Serangan kedua dilanjut dengan mengerahkan 100 pesawat.
Pertahanan Yamato yang kokoh bertubi-tubi dihajar oleh 7 bom dan 10 torpedo dari pesawat Amerika Serikat. Satu demi satu kapal penghancur yang mengiringi Yamato tenggelam. Yamato babak belur sebelum dapat menemukan kapal tempur musuh yang berlindung di kejauhan, tidak terjangkau oleh jarak tembak meriam Yamato.