Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret sebuah iglo di Ukraina (instagram.com/shevchuk_photography)

Rumah merupakan bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya, rumah terbuat dari kayu ataupun batu-bata. Tapi ada yang berbeda dengan rumah yang disebut dengan iglo ini. Iglo merupakan rumah kecil yang dibangun dari balok-balok es salju.

Meski tersusun dari es, ternyata temperatur di dalam iglo menghangatkan, lho. Ingin tahu lebih lanjut mengenai penjelasan mengapa di dalam iglo terasa hangat? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Rumah salju suku Inuit

ilustrasi orang membangun sebuah iglo (dok. Wikimedia/George H. Wilkins)

Arti dari kata iglo dalam bahasa Inggris memiliki makna shelter. Sedangkan jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi hunian. Dari sini saja, tentu kita sudah tahu bahwa iglo adalah salah satu versi hunian yang unik.

Menurut Vocabulary, iglo merupakan rumah salju yang umumnya dibuat oleh masyarakat suku Inuit atau orang-orang eskimo. Rumah salju ini terbuat dari salju yang berbentuk batu-bata dan dapat menampung 20 orang sekaligus.

2. Terbagi menjadi beberapa jenis

foto iglo (pixabay.com/Michelle_Raponi)

New World Encyclopedia menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis iglo, yang terbagi ke dalam ukuran berbeda dan digunakan untuk tujuan berbeda pula. Pertama, iglo berukuran kecil. Jenis ini dibangun sebagai tempat penampungan sementara yang biasanya hanya digunakan untuk satu atau dua malam. 

Selanjutnya, iglo berukuran sedang yang merupakan tempat tinggal semi-permanen. Biasanya berisi sebuah kamar yang menampung satu atau dua keluarga. Iglo jenis ini sering dijumpai di desa suku Inuit.

Yang terakhir, Iglo berukuran besar. Biasanya dibangun menjadi dua bangunan. Bangunan pertama digunakan untuk acara-acara khusus. Bangunan lainnya dibangun sebagai tempat tinggal yang mampu menampung hingga 20 orang.

3. Kuat dan cepat dibangun

foto seseorang membangun iglo (dok. Watchers of the North)

Dilansir Snow-Forecast, membuat iglo bisa dibilang cepat. Jika pembuatnya cukup handal, dengan menyusun balok-balok es, ia hanya membutuhkan waktu satu jam untuk membangun sebuah iglo, lho.

Sementara itu, mungkin banyak yang berpikir bahwa iglo mudah hancur karena terbuat dari salju. Faktanya ialah meski dibangun dari balok es, iglo memiliki ketahanan yang kuat, bahkan seorang pria dewasa mampu duduk atau berdiri di bagian atas iglo tanpa membuatnya runtuh, lho.

4. Mampu menyerap panas

foto sekumpulan orang berada di dalam sebuah iglo (dok. Wikimedia/Richard Pope)

Menurut penjelasan Transun, salju yang digunakan untuk membangun iglo memiliki fungsi sebagai isolator, di mana bagian dalam iglo mampu menyerap panas tubuh seseorang. Hal inilah yang menyebabkan suhu di dalam iglo terasa hangat. Orang yang berada di dalam seolah-olah berfungsi sebagai tungku yang menghangatkan tubuhnya sendiri.

Nah, karena mampu menyerap panas, temperatur di luar dan di dalam iglo sangat berbeda. Meski di luar suhu mencapai -50° derajat, di dalam iglo suhu ruangan bisa mencapai 60° derajat. Benar-benar menghangatkan!

5. Konstruksi bangunan yang unik

foto sebuah iglo (dok. Wikimedia/Maurizio Ceol)

New World Encyclopedia menerangkan bahwa konstruksi yang diterapkan pada iglo sangat unik, karena disusun dari balok es yang saling menopang satu sama lain tanpa menggunakan struktur rangka.

Di dalam iglo, terdapat lampu tradisional Inuit yang disebut qulliq. Panas lampu tersebut melumerkan es bagian dalam iglo, yang mana es tersebut mencair namun segera beku kembali. Sehingga lembaran es baru yang terbentuk menambah kekuatan bangunan iglo.

Meski terbuat dari balok es, tempat hunian iglo memiliki temperatur udara yang menghangatkan di bagian dalamnya. Apa kamu memiliki pengalaman berada di dalam iglo? Kalau iya, bagi ceritamu di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team