potret tunikata (commons.wikimedia.org/Nick Hobgood)
Sebagai hewan penyaring, tunikata mampu menyaring makanan dengan efektif. Pada saat menyaring makanan, air akan masuk ke rongga tubuh yang disebabkan adanya gerakan silia yang berada di sepanjang permukaan stigma dalam rongga tubuh. Seekor tunikata dewasa sepanjang 8 cm mampu menyaring 3-4 liter air laut per jam (Rahmat, 2014).
Adapun peran tunikata dalam menjaga kestabilan ekosistem laut, hewan ini bisa menjadi bioindikator untuk mengetahui pencemaran lingkungan di laut. Tunikata mampu mengakumulasi racun berbahaya khususnya logam berat seperti besi, vanadium, titanium, cadmium, dan kromium. Akan tetapi, ini juga akan menimbulkan risiko saat tunikata dikonsumsi sebagai makanan (Tzafriri, 2019). Oleh sebab itu, hanya tunikata tertentu yang bisa dijadikan makanan.
Itulah lima fakta menarik tentang tunikata. Walaupun hewan ini terkadang merugikan, tetapi sea squirts satu ini ternyata punya banyak manfaat baik untuk manusia maupun untuk keberlangsungan ekosistem laut. Oleh sebab itu, kita sepatutnya harus menjaga dan melestarikannya.
Referensi:
Fikruddin, M. B. ABD. H. (2013). Distribusi Dan Keanekaragaman Tunikata (Ascidiacea) Pada Kondisi Perairan Yang Berbeda Di Pulau Badi, Bone Batang Dan Lae-Lae. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. Diakses dari https://repository.unhas.ac.id/ pada 5 Juni 2024.
Binti, Naspira J. (2022). Keanekaragaman Tunikata (Ascidiacea) Di Perairanpulau Pannikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. Diakses dari https://repository.unhas.ac.id/ pada 5 Juni 2024.
Made, Ni P. M. S., dkk. (2018). Kelimpahan dan Keanekaragaman Tunikata (Ascidiacea) di Perairan Jemeluk dan Penuktukan, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 5(1), 11-21.
Ali, H. A. J., Tamilselvi, M., & Sivakumar, V. (2014). Non-indigenous ascidians in VO Chidambaram port, Thoothukudi India. Indian Journal of Geo-Marine Sciences, 43(11), 2147-2157.
Sardani, Nenis, dkk. (2015). Potensi Tunikata Rhopalaea Sp Sebagai Sumber Inokulum Bakteri Endosimbion Penghasil Antibakteri; 1. Karakterisasi Isolat. Jurnal Alam dan Lingkungan Vol.6 No.11.
Gao, Pingping, et al. (2023). Tunicates as Sources of High-Quality Nutrients and Bioactive Compounds for Food/Feed and Pharmaceutical Applications: A Review. Jurnal foods 12(19), 3684; https://doi.org/10.3390/foods12193684.
Samuelsen, T.A.; Haustveit, G.; Kousoulaki, K. (2022). The use of tunicate (Ciona intestinalis) as a sustainable protein source in fish feed—Effects on the extrusion process, physical pellet quality and microstructure. Anim. Feed. Sci. Technol, 284, 115193.
Tzafriri-Milo, R.; Benaltabet, T.; Torfstein, A.; Shenkar, N. (2019). The potential use of invasive ascidians for biomonitoring heavy metal pollution. Front. Mar, Sci. 6, 611.
Mawaleda, Rahmat. (2014). Distribusi Dan Preferensi Habitat Urochordata Kelas Ascidiacea Di Daerah Terumbu Karang Pulau Barranglompo Kota Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar. Diakses dari https://repository.unhas.ac.id/ pada 5 Juni 2024.