5 Fakta Udang Air Tawar Raksasa, Hewan yang Bernilai Ekonomi Tinggi
Udang air tawar raksasa adalah spesies udang air tawar palaemonid. Macrobrachium rosenbergii adalah spesies air tawar di masa dewasa. Saat masih tahap larva, udang ini bergantung pada air payau dan sudah pindah ke air tawar saat masuk ke tahap planktonik dan remaja sebelum menjadi dewasa seutuhnya.
Udang air tawar raksasa ditemukan di daerah tropis dan subtropis di kawasan Indo-Pasiifik seperti Amerika Serikat, Brasil, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, kamboja, India dan Srilanka. Udang air tawar raksasa juga diperkenakan ke beberapa negara Afrika, Jepang dan Karibia.
Udang air tawar raksasa dibudidayakan secara luas di banyak negara untuk dimakan. Selengkapnya baca fakta tentang udang air tawar raksasa yang mungkin membuatmu tertarik, ok!
1.Ciri fisik udang air tawar raksasa
Ada perbedaan ciri fisik berdasarkan jenis kelaminnya. Udang jantan memiliki kepala yang menonjol, perut padat, kaki torak panjang dan cukup tebal sekaligus menjadi capitnya. Sementara betina, kepalanya berukuran sedang dan mempunyai kedua kaki toraks yang lebih pendek dan ramping.
Jantan mencapai panjang total sekitar 32 cm dengan perut yang lebih sempit dan betina dengan panjang total sekitar 25 cm termasuk ekornya. Keduanya memiliki berbagai warna dari coklat, hijau tua, biru dan kuning. Saat berjalan, kaki sang jantan terlihat berwarna biru.
2.Diet udang air tawar raksasa
Udang air tawar raksasa adalah omnivora yang memakan moluska, krustasea, cacing, hewan air lainnya, biji-bijian, kacang-kacangan, buncis, daging kelapa dan beberapa buah. Sebenarnya mereka juga kanibal ketika antar individu bertemu karena udang air tawar raksasa bercangkang lunak. Sebaliknya, udang tak dapat mengincar betina untuk dimakan karena betina dijaga oleh jantan lain.
3.Budidaya udang air tawar raksasa
Seperti namanya, udang air tawar raksasa dibudidayakan di kolam air tawar. Permintaan budidaya udang air tawar raksasa cukup tinggi karena dikenal dengan harga jualnya yang menguntungkan. Budidaya udang ini akan lebih optimal jika berada di dataran rendah pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.
Petani dapat menggunakan kolam dengan sirkulasi oksigen yang cukup. Semakin besar ukuran udang air tawar raksasa semakin bagus sehingga petani disarankan untuk memasang filter air untuk memastikan kualitas air agar tetap optimal bagi pertumbuhan udang. Petani membutuhkan sekitar 180 hari agar memperoleh panjang maksimal karena bernilai ekonomi tinggi.
Udang air tawar raksasa dipanen secara komersial dari alam liar dan telah diperkenalkan ke selurh dunia kecuali Antartika. Udang air tawar umumnya dibesarkan di kolam dan di jual dengan kondisi kepala utuh dari peternakan untuk didistribusikan ke pasar-pasar.
4.Sistem perkawinan sang udang
Saat periode pacaran, betina melepaskan suatu zat tertentu untuk menarik perhatian jantan. Saat jantan menyadai hal ini, ia akan merayu betina dengan menujukkan kejantanannya dengan mengangkat kepala dan tubuhnya, melambaikan antena dan mengangkat serta memanjangkan kaki toraksnya untuk merangkul betina.
Betina akan bertelur dalam waktu 24 jam setelah pergantian kulitnya sebelum kawin. Setelah telur terpecah keluar lah larva. Larva belum memiliki banyak segmen dan pelengkap. Larva hidup di air payau atau laut dan aktif berenang untuk mencari makanannya seperti cepepoda, protozoa kecil, cyclops, rotifera dll. Setelah larva, udang berubah menjadi remaja dan kemudian dewasa.
5.Penyakit udang air tawar raksasa
Penyakit yang dialami udang air tawar raksasa seperti pertumbuhan lambat, kehilangan kemampuan berenang, nekrosis otot, fragmentasi otot, atrofi otot, berubah menjad warna putih, eksuvia kemerahan, inklusi sitoplasma basofilik, nucleolus, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan drastis, jelas Cabidigitallibrary.
Udang air tawar raksasa dikenal dengan banyak nama di berbagai negara yakni udang malaysia, scampi di India, cherabin di Australia, di Bangladesh dan India dikenal sebagai nama golda chingri, uwang di Filipina, taiguo xia di China, koong mae nam di Thailand dan udang galah di Indonesia.