Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ular garter asia dewasa yang memiliki penampilan menawan (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Ular garter asia (Amphiesma stolatum) merupakan ular yang masuk dalam famili Colubridae dan jadi satu-satunya spesies dalam genus Amphiesma. Ular garter asia berbeda dengan ular garter yang ditemukan di Amerika Utara karena mereka masuk ke dalam genus Thamnophis. Akan tetapi, kedua jenis ular tersebut memiliki karakteristik yang cukup sama.

Ular garter asia dapat dengan mudah diidentifikasi lewat penampilan mereka. Ular ini memiliki sepasang bola mata berukuran besar dengan sisik yang memadukan warna cokelat, abu-abu, dan kuning. Menariknya, pola pada sisik ular garter asia terbagi atas dua bagian berbeda. Pada bagian kepala hingga setengah badan, ular ini tampil dengan pola garis dengan bercak hitam dan putih di sekitar. Sementara itu, pada setengah badan lain hingga ekor, pola sisik mereka berubah menjadi garis memanjang berwarna dengan warna cerah.

Secara ukuran, ular garter asia terbilang kecil. Panjang tubuh mereka hanya sekitar 40—90 cm saja. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan menggali bersama-sama soal fakta-fakta menarik dari ular garter asia. Penasaran, kan? Yuk, langsung gulirkan layarmu ke bawah!

1. Peta persebaran dan habitat

potret motif unik dari ular garter asia (commons.wikimedia.org/Ashahar alias Krishna Khan)

Sesuai nama mereka, peta persebaran utama ular garter asia jelas berada di benua terbesar di dunia ini. Secara spesifik, ular kecil yang satu ini bisa ditemukan di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Artinya, negara seperti India, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, Filipina, hingga Indonesia menjadi rumah bagi ular garter asia.

Sementara itu, pilihan habitat favorit bagi ular garter asia bisa dibilang cukup beragam. Dilansir Hong Kong Snake ID, ular ini bisa ditemukan di kawasan padang rumput, hutan yang dekat dengan aliran sungai, hingga lahan pertanian manusia. Terkadang kita juga bisa menemukan ular mungil ini berada di sekitar dataran rendah maupun bukit dengan vegetasi yang relatif padat.

2. Makanan favorit dan cara berburu

Ular garter asia akan selalu dekat dengan aliran air karena mangsa favorit mereka banyak berada di sana. (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Ular garter asia tentu termasuk karnivor sejati. Mereka secara eksklusif menargetkan berbagai jenis kodok dan katak yang bisa ditemukan di sekitar habitat favorit. Dilansir Snake Radar, kedua jenis mangsa tersebut memenuhi hingga 87 persen kebutuhan konsumsi ular garter asia. Meskipun begitu, mereka tetap bisa mengonsumsi berbagai jenis hewan kecil lain, semisal ikan, cacing tanah, tokek, salamander, sampai ular kecil lain.

Untuk berburu, ular yang satu ini mengandalkan kemampuan penyergapan yang sangat cepat. Mereka akan berada di dekat aliran sungai ketika sedang berburu sembari menunggu calon mangsa mendekat. Setelah itu, ular ini akan menyerang dengan cepat dengan sepasang taring panjang sambil melilit mangsa agar tidak kabur. Menariknya, ular yang satu ini sangat berhati-hati jika ukuran calon mangsa cukup besar. Mereka kadang akan menjadi lebih defensif jika si mangsa berbalik untuk mengejar ular garter asia. Kalau sudah demikian, tak jarang ular ini akan mengurungkan niat untuk memburu mangsa tersebut.

3. Ular tak berbisa yang sangat kalem

Ular garter asia bisa membuat tudung di area kepala mereka yang membuat ular ini sering dikira sebagai anak ular kobra. (commons.wikimedia.org/Ninad Bhosale)

Dari bentuk kepala, ular garter asia memang terlihat seperti ular berbisa. Padahal, ular yang satu ini sama sekali tak memiliki bisa di dalam mulut mereka. Malahan, ular garter asia tergolong jenis ular yang sangat kalem ketika berinteraksi dengan manusia.

Dilansir Snake Radar, ular garter asia sangat jarang untuk menggigit manusia, sekalipun kita melakukan provokasi secara terus menerus pada ular ini. Kalaupun merasa terancam, ular ini akan melakukan gerakan unik yang membuat mereka mirip seperti ular kobra. Mula-mula, ular garter asia akan mengembungkan tubuh hingga memperlihatkan sisik cerah di sekujur tubuh. Kemudian, ular ini akan membentuk tudung di area kepala dan leher. Maka dari itu, terkadang bagi orang yang baru melihat ular ini melakukan postur tersebut pertama kalinya, mereka terkadang mengira ular garter asia sebagai anak dari ular kobra.

4. Sistem reproduksi

ular garter asia yang sedang dalam mode waspada (commons.wikimedia.org/Davidvraju)

Musim kawin bagi ular garter asia dimulai pada bulan April—September. Tak banyak informasi soal ritual perkawinan dari ular yang satu ini. Akan tetapi, setelah perkawinan selesai, ular garter asia betina akan mencari lubang untuk meletakkan telur-telur mereka karena ular ini termasuk golongan hewan ovipar.

Animalia melansir kalau ular garter asia betina bisa menghasilkan 5—10 butir telur berwarna putih dalam satu musim kawin. Sang induk akan selalu berada di dekat telur hingga menetas supaya menjaga telur-telur tersebut dari potensi serangan predator. Butuh masa inkubasi sekitar 36—62 hari bagi telur ular ini sebelum akhirnya menetas. Saat baru keluar dari telur, anak-anak ular garter asia sudah memiliki panjang sekitar 13—17 cm.

5. Suka hibernasi

Ular garter asia paling aktif saat siang hari dan mereka lebih suka menyendiri ketimbang berinteraksi dengan individu lain. (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Ular garter asia merupakan hewan soliter sekaligus diurnal. Artinya, ular ini akan beraktivitas seorang diri ketika siang hari saja. Biarpun demikian, ular yang satu ini akan mengurangi aktivitas saat Matahari sedang panas-panasnya. Jika saat itu tiba, ular ini hanya akan berdiam diri di sekitar sarang ataupun tempat istirahat mereka. Sebaliknya, jika musim hujan sedang pada puncaknya, ular garter asia justru akan semakin aktif karena memang mangsa favorit mereka banyak tersedia pada musim ini.

Nah, ada hal menarik bagi ular garter asia yang ditemukan di wilayah India utara. Dilansir Thai National Parks, ular yang ditemukan di sana memiliki kebiasaan hibernasi pada saat tertentu tiap tahunnya. Saat akan memulai masa hibernasi, ular yang satu ini akan mencari tanah yang ditutupi rerumputan dengan kedalaman 25—45 cm.

Sementara itu, status konservasi bagi ular yang satu ini masih belum ditentukan pada kategori mana. Yang jelas, populasi ular yang satu ini masih cukup besar dan ancaman yang mereka alami masih sebatas kerusakan alam ataupun tak sengaja terlindas kendaraan. Motif sisik yang menarik dan temperamen ular garter asia yang tenang membuat ular yang satu ini cukup diminati untuk dipelihara manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team