Age Verification
This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.
5 Fakta Penting Aseksualitas, Lebih dari Tidak Merasakan Cinta

Apakah kamu tidak merasa tertarik untuk memulai atau terlibat dalam hubungan seksual? Kemungkinan besar kamu adalah pribadi aseksual.
Namun, bukan berarti kamu tidak merasakan cinta. Seperti namanya, aseksual menggambarkan keadaan di mana seseorang "kurang" merasakan ketertarikan seksual. Sama seperti homoseksual dan heteroseksual, aseksual adalah sebuah orientasi seksual.
"Oh, berarti para rahib dan pastor aseksual, dong?"
Tidak. Aseksual berbeda dengan menahan nafsu. Orientasi seksual satu ini berbicara mengenai "nafsu" dan "gairah".
1. Apa itu aseksual?
Sebelum membahas orientasi seksual ini lebih dalam, mari kita selami definisi dan esensi dari aseksual. Seperti yang kami katakan sebelumnya, aseksual adalah salah satu orientasi seksual.
Hal pertama yang perlu dicamkan adalah,
"Kaum aseksual merasakan cinta!"
Mereka adalah insan yang bisa merasakan tegangan cinta. Bukannya manusia yang tidak merasakan cinta yang bisa kamu buat baper tanpa takut mereka sakit hati. Mereka bisa sakit hati juga!
Menurut Trevor Project, aseksual adalah sebuah "istilah umum" yang menggambarkan orang-orang yang "sedikit tertarik" dengan konsep kopulasi. Namun, mereka lebih menginginkan hubungan emosional yang lebih intim.
Istilah lainnya yang mengacu pada aseksualitas adalah:
- Demiseksual: Tertarik secara seksual setelah terikat secara emosional.
- Aromantis: Sedikit hingga tidak tertarik pada hubungan seksual.
- Grey-A: Di antara aseksual dan seksual.
- Queerplatonic: Tertarik pada hubungan non-romantis di mana ada ikatan emosional yang begitu kuat, melampaui persahabatan biasa.
Jadi, meskipun aseksual, mereka dapat tertarik pada lawan jenis atau sesama jenis. Namun, memiliki sedikit ketertarikan saat berbicara soal aktivitas seksual.