Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampak dekat burung crowned eagle (commons.wikimedia.org/MATHIAS, M H)
tampak dekat burung crowned eagle (commons.wikimedia.org/MATHIAS, M H)

Ia berbulu cokelat dengan sayap lebar. Kakinya besar dengan cakar melengkung tajam. Siluet bayangannya saat terbang jadi pertanda bagi mamalia penghuni hutan untuk segera bersembunyi menyelamatkan diri. Terinspirasi dari bulu-bulu panjang di puncak kepalanya yang membentuk jambul mirip mahkota, burung pemangsa ini dinamakan crowned eagle

Crowned eagle merupakan jenis elang yang mendiami hutan-hutan lebat Afrika. Walau bukan yang terbesar, crowned eagle dapat predikat sebagai elang terkuat di benua terbesar kedua setelah Asia tersebut. Bayangkan saja, mereka mampu melumpuhkan mangsa yang berukuran empat kali lebih besar darinya! Menariknya, cara berburunya beda dari elang pada umumnya. Seperti apa? Simak lima fakta menarik burung crowned eagle berikut ini. Dengan begitu, kamu bisa mengenal burung ini dengan lebih baik lagi.

1. Masuk jajaran elang terbesar di dunia

tampak dekat burung crowned eagle (commons.wikimedia.org/William H. Majoros)

Crowned eagle merupakan salah satu jenis elang terbesar yang bisa kamu jumpai di Benua Afrika. Dicatat laman Animalia, crowned eagle memiliki tinggi hampir 1 meter dengan rentang sayap mencapai 1,9 meter. Sementara itu, beratnya berkisar antara 2,5—4,7 kilogram.

Ukurannya ini cuma beda tipis dengan elang martial. Elang martial sendiri menduduki peringkat pertama sebagai spesies elang terbesar di Afrika. Meskipun demikian, crowned eagle tetap masuk dalam jajaran spesies elang terbesar di seluruh dunia.

Crowned eagle merupakan satu-satunya anggota genus Stephanoaetus yang masih hidup saat ini. Saudaranya yang berhabitat di Pulau Madagaskar sudah punah lebih dulu sejak manusia tiba di pulau tersebut. Manusia pun memburu mangsa utamanya, giant lemur, habis-habisan sampai punah.

2. Bukan yang terbesar, tapi yang terkuat!

tampak dekat burung crowned eagle (commons.wikimedia.org/Jon Mountjoy)

Crowned eagle dianggap sebagai elang terkuat di Afrika berdasarkan berat mangsanya. Elang ini biasa memangsa mamalia, seperti spesies antelop berukuran sedang bernama bushbuck. Bahkan, sisa-sisa monyet mangabey hitam (sooty mangabey) jantan yang diperkirakan berbobot 11 kilogram pernah ditemukan di sarang burung pemangsa satu ini, tulis laman Animalia

San Diego Zoo mengungkapkan bahwa crowned eagle mampu membunuh hewan dengan berat mencapai 20 kilogram. Cakar belakangnya yang panjang dan kuat membantu mematahkan tulang punggung mangsanya dengan mudah. Tak hanya itu, tak jarang crowned eagle berburu bersama pasangannya untuk menumbangkan mangsa berukuran besar. 

Menurut laman Oiseaux Birds, sekitar 98 persen buruan crowned eagle adalah mamalia. Sisanya berupa reptil, seperti kadal dan ular besar. Semua mangsanya dilumpuhkan di tempat, lalu dibawa ke pepohonan untuk disantap.

3. Kemampuan terbang yang ciamik!

burung crowned eagle mengudara (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Hutan-hutan lebat di Afrika jadi habitat alami burung pemangsa bernama ilmiah Stephanoaetus coronatus ini. Namun, tak jarang, crowned eagle juga terlihat berkeliaran di habitat terbuka, seperti sabana. Mereka menetap sepanjang tahun di wilayah kekuasaannya dan gak melakukan migrasi.

Karena berevolusi di hutan lebat, crowned eagle memiliki sayap berbentuk pendek, tetapi lebar dengan ekor yang panjang. Bentuk fisik ini diduga membantu crowned eagle terbang meluncur melewati dahan dan ranting pohon dengan kecepatan tinggi. Gak cuma itu, bentuk sayap yang cenderung bulat ini membuat terbangnya gak menghasilkan suara, layaknya burung hantu.

Mengutip San Diego Zoo, burung pemangsa ini bisa terbang mengejar mangsanya dengan kecepatan 160 kilometer per jam. Mereka juga bisa berhenti dari kecepatan tinggi hanya dalam jarak 6 meter. Burung ini mendorong sayapnya yang kuat melawan arus udara untuk memperlambat kecepatan. Kelihaiannya saat terbang sangat menguntungkan crowned eagle saat berburu mangsanya.

4. Teknik berburu yang gak biasa

Burung crowned eagle bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Crowned eagle punya metode berburu favorit dengan mendekati mangsanya secara diam-diam. Mereka sering terlihat bertengger gak bergerak di atas pohon sampai berjam-jam. Lalu, mereka terbang meluncur untuk menyergap mangsa dan membunuhnya hanya dalam hitungan detik.

Menurut laman Africa Freak, ini merupakan cara paling efektif untuk berburu hewan-hewan penghuni hutan lebat, seperti tikus, garangan, pelanduk, sampai antelop duiker. Sebagai elang yang berhabitat di hutan lebat, crowned eagle cenderung bersembunyi di dalam kanopi pohon saat berburu. Ia berbeda dari jenis elang kebanyakan yang terbang di atasnya.

Kadang, predator ini bekerja sama dengan pasangannya untuk berburu hewan berukuran besar atau hewan yang hidup di dalam kawanan, seperti monyet. Jantan akan terbang tinggi dan berteriak untuk menarik perhatian kawanan monyet. Betina yang terbang menyusuri puncak pohon lalu tinggal menyergap anggota kawanan yang lengah karena panik dan kebingungan.

5. Periode berkembang biak terpanjang di antara semua elang afrika

Sepasang burung crowned eagle bertengger di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Dalam masa pertumbuhan, crowned eagle sangat bergantung pada induknya. Karena itu, spesies ini punya periode berkembang biak yang terbilang sangat lama, bahkan yang terlama di antara jenis burung elang asli Afrika lainnya. Mereka cuma bertelur 2 tahun sekali. 

Betina menghasilkan 1—2 telur walaupun cuma 1 yang berhasil tumbuh sampai dewasa. Anak kedua biasanya mati karena gak dapat cukup makanan atau sengaja disingkirkan oleh saudaranya yang lebih kuat. Menurut Peregrine Fund, crowned eagle baru belajar terbang saat usianya menginjak 100—110 hari. Mereka sering terlihat mengepak-ngepakkan sayap untuk melatih otot terbangnya sebelum terbang untuk pertama kalinya. 

Meski sudah bisa terbang dan melumpuhkan mangsa sendiri, crowned eagle masih tetap bersama kedua induknya sampai 11—12 bulan berikutnya. Setelah itu, mereka baru siap pergi dari sarang dan meninggalkan wilayah kekuasaan induknya. Mereka siap berkembang biak ketika mencapai kematangan seksual 4 tahun kemudian.

Sungguh burung pemangsa yang menakjubkan, bukan? Apa kamu tertarik untuk berkunjung ke Afrika untuk menyaksikan aksi crowned eagle secara langsung di habitatnya? Di antara lima fakta di atas, mana yang paling berkesan buatmu? Tulis kesan dan pendapatmu di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎