Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kebun terapung di Danau Inle (Pexels/Amy Chandra)
Kebun terapung di Danau Inle (Pexels/Amy Chandra)

Intinya sih...

  • Danau Inle merupakan danau terbesar kedua di Myanmar dengan keindahan alam yang memikat, termasuk rumah panggung kayu terapung dan kebun sayur.
  • Ekosistem unik Danau Inle menciptakan keberagaman hayati, termasuk 35 spesies ikan dan ribuan burung migran, meskipun terancam oleh eceng gondok dan polusi.
  • UNESCO menetapkan Danau Inle sebagai Cagar Biosfer Dunia pertama di Myanmar, namun pendangkalan, penangkapan ikan berlebihan, dan invasi eceng gondok tetap menjadi tantangan serius.

Myanmar, negara di ujung utara Asia Tenggara, menyimpan pesona alam yang memikat dengan budaya yang masih autentik. Salah satunya adalah Danau Inle. Terletak di Kotapraja Nyaungshwe, Perbukitan Shan, danau seluas 1.160 km persegi ini merupakan yang terbesar kedua di Myanmar. Ketinggiannya mencapai 2.900 kaki di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu danau tertinggi di Asia Tenggara, dengan rata-rata kedalamannya 2 meter.  

Danau ini menjadi destinasi wajib bagi traveler saat mengunjungi Myanmar. Danau Inle akan menyambut dengan pemandangan perairan jernih yang tenang, cocok untuk ditelusuri dengan sampan atau perahu motor. Rumah-rumah panggung kayu terapung dan kebun sayur terlihat di sekeliling danau. Lebih lanjut, simak lima fakta unik yang membuat Danau Inle begitu istimewa!

1. Danau tektonik kuno

Danau Inle (Pexels/Amy Chandra)

Danau Inle bukan sekadar pemandangan indah, melainkan saksi bisu evolusi alam selama jutaan tahun. Melansir dari Zoological Survey of India, danau ini terbentuk sekitar 1,5 juta tahun lalu sebagai danau tektonik, proses geologi perlahan mengubahnya menjadi danau larutan akibat pelarutan batu kapur oleh air. 

Fenomena ini menciptakan ekosistem unik. Keberadaan pulau-pulau terapung dan taman-taman yang terbuat dari akar tanaman eceng gondok dan alang-alang terjalin secara alami. Masyarakat lokal memanfaatkannya dengan membangun kebun sayur dan bunga yang mengapung.

2. Rumah bagi Suku Intha

Nelayan Intha di Danau Inle (Pexels/Yen Nguyen)

Kehidupan di Danau Inle tak lepas dari Suku Intha, kelompok etnis yang menjadikan danau sebagai pusat aktivitas mereka. Dilansir Jay Tindall Asia, populasi mereka tinggal di rumah panggung kayu dengan anyaman bambu, dirancang untuk bertahan dari fluktuasi permukaan air. 

Hal yang unik adalah teknik mendayungnya. Nelayan berdiri di ujung perahu, melilitkan satu kaki pada dayung sambil tangan bebas memegang jaring. Metode ini memudahkan mereka mengamati pergerakan ikan sekaligus mengarahkan perahu di antara rimbunnya tanaman air. Selain nelayan, Suku Intha juga bercocok tanam di kebun terapung, menghasilkan tomat, terong, dan bunga yang dijual hingga ke luar Myanmar.

3. Surga biodiversitas ikan endemik

Danau Inle (Pixabay/MarlyneArt)

Di balik permukaannya yang tenang, Danau Inle menyimpan kekayaan hayati mengagumkan. Dilansir Zoologica Scripta, sebanyak 35 spesies ikan hidup di sini, 17 di antaranya endemik—hanya ditemukan di danau ini. Beberapa yang terkenal adalah Inle snakehead (ikan gabus Inle) dan emerald dwarf rasbora (ikan kecil berkilau hijau). 

Tak hanya ikan, danau ini juga jadi persinggahan ribuan burung migran. Setiap November hingga Januari, sekitar 20.000 camar terbang dari Eurasia memenuhi langit Inle, menciptakan pemandangan menakjubkan. Sayangnya, ancaman eceng gondok dan polusi mulai mengganggu keseimbangan ekosistem ini. 

4. Cagar biosfer pertama di Myanmar

Danau Inle (Flickr/Marc Veraart)

Pada 2015, UNESCO menetapkan Danau Inle sebagai Cagar Biosfer Dunia pertama di Myanmar, mengakui harmonisasi antara alam dan budaya lokal. Dilansir Nation Multimedia, status Situs Ramsar (lahan basah penting internasional) turut disematkan di tahun 2018. 

Namun, predikat ini tak sepenuhnya melindungi danau dari kerusakan. Pendangkalan akibat sedimentasi, penangkapan ikan berlebihan, serta invasi eceng gondok yang tumbuh tak terkendali menjadi tantangan serius. Upaya konservasi terus dilakukan, termasuk pelatihan pertanian berkelanjutan bagi masyarakat Intha.

5. Destinasi wisata populer di Myanmar

Danau Inle (Pexels/Chit Moe)

Sebagai destinasi wisata populer Myanmar, Danau Inle menawarkan lebih dari sekadar alam. Dilansir Outlook Travel, setiap Agustus-Oktober, festival budaya seperti Hpaung Daw U (upacara perahu emas) dan Thadingyut (festival cahaya) digelar meriah. 

Wisatawan juga bisa mengunjungi industri tenun tradisional. Kain Inle longyi (kain sarung) dari sutra dan kapas, dengan motif geometris berwarna cerah, menjadi buah tangan khas. Tak ketinggalan, tas anyaman Shan yang dibuat dari daun lotus atau rami, menunjukkan keterampilan tangan masyarakat setempat yang luar biasa.

Demikian lima fakta unik seputar Danau Inle. Danau Inle adalah destinasi wisata yang setiap sisinya menyimpan keunikan. Meski menghadapi tantangan lingkungan, keindahan danau ini tetap memesona. Bagi kamu yang ingin merasakan kedamaian sekaligus melihat keunikan budaya Myanmar, Danau Inle adalah jawabannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team