ilustrasi angular roughshark (kidadl.com)
Ketika makhluk hidup dianggap sebagai pertanda buruk, hal ini tentunya punya dampak negatif terhadap reputasi makhluk tersebut. Bahkan, anggapan seperti ini dapat berujung pada pembunuhan makhluk tersebut, contohnya hewan Aye-Aye (Daubentonia madagascariensis) di daerah Madagaskar.
Angular roughshark pun dianggap sebagai pertanda nasib buruk bagi nelayan budaya tertentu. Maka dari itu, hiu dengan nilai ekonomi yang kecil ini langsung dibuang ke laut. Masalahnya, laman Earth's Endangered Creatures menyebutkan bahwa tidak ada laporan kehidupan setelah ikan itu dilepaskan.
Pertanda nasib buruk tidak menutup kemungkinan ikan tersebut digunakan untuk tepung ikan, minyak, dan dijadikan konsumsi manusia, sebagaimana dilansir situs IUCN Red List.