5 Fakta Viper Bulu Mata, Ular Kecil dengan Tubuh yang Cantik

Menurut Animalia, viper bulu mata tergolong sebagai reptil yang banyak menghabiskan waktunya di atas pohon atau biasa disebut arboreal. Mereka juga lebih suka berada di tempat dengan kepadatan tanaman tinggi yang berguna untuk melakukan kamuflase. Selain jadi reptil arboreal, viper bulu mata juga jadi hewan nokturnal dan soliter.

Ular ini bukan tipe yang bersifat agresif pada siapa pun. Selain untuk berburu, mereka hanya akan menyerang ketika merasa diusik. Bahkan, ketika berburu mangsa sekalipun, viper bulu mata lebih banyak diam dan menunggu mangsanya sendiri yang datang. Hingga akhirnya, mereka menerjang mangsanya dengan gigitan mematikan.

Viper bulu mata bukan satu-satunya nama yang dimiliki ular ini. Ada banyak nama lain yang dimilikinya karena berbagai alasan. Mulai dari menyesuaikan nama dengan penemunya, bentuk tubuhnya yang dinilai sebagai hal lain, sampai ukurannya yang mungil membuat mereka punya begitu banyak nama.

Mengutip Animal Spot, beberapa nama lain dari ular ini adalah viper schlegel, eyelash palm-pitviper, schlegel palm viper, eyelash palm viper, eyelash lancehead, ular bulu mata, viper tanduk, dan viper bulu mata pegunungan. Dari seluruh nama itu, viper bulu mata jadi nama umum yang digunakan untuk menyebut ular yang satu ini. Jadi, jangan bingung kalau ada yang menulis atau menyebut viper bulu mata dengan beberapa nama lain itu, ya!

Viper bulu mata tergolong sebagai hewan karnivor. Ular ini biasanya mengonsumsi berbagai jenis pengerat, reptil, amfibi, hingga burung berukuran kecil. Uniknya, strategi berburu yang digunakan oleh ular ini terbilang tak lazim untuk dilakukan kebanyakan jenis ular lainnya, lho. 

Dilansir Toronto Zoo, viper bulu mata telah mengembangkan indra keenam yang berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh mangsa berdasarkan suhu di sekitar. Warna tubuhnya sangat membantu untuk berkamuflase sehingga ular ini hanya perlu menunggu mangsanya mendekat sebelum menerjangnya. Untuk memancing mangsanya, mereka menggunakan teknik yang disebut caudal luring. Dengan teknik ini, viper bulu mata akan menggoyang-goyangkan ekornya seperti seekor cacing yang akan menarik perhatian calon mangsa, terutama burung-burung kecil.

Viper bulu mata merupakan hewan poligini atau seekor jantan akan kawin dengan beberapa betina. Ular ini juga memiliki ritual yang unik sebelum kawin. Menurut Lamar University, para viper jantan akan bersaing dengan melakukan tarian yang biasa disebut dance of the adders hingga sejam lamanya. Dalam tarian ini, para pejantan akan berdiri berhadapan satu sama lain dan saling dorong untuk menjatuhkan lawannya tanpa melakukan gigitan sama sekali.

Pejantan yang memenangkan tarian pertarungan itulah yang mendapatkan hak untuk kawin dengan betina yang ada di sekitarnya. Viper bulu mata tergolong ovovivipar. Artinya, setelah masa kawin selesai dan telur sudah dibuahi, betina akan meletakkan telur tersebut di dalam tubuhnya hingga menetas. Setelah menetas, anak-anak viper bulu mata akan keluar dari tubuh induknya. Dalam satu masa perkawinan, biasanya viper bulu mata bisa menghasilkan 6—12 ekor anak meski kadang bisa mencapai 20 ekor

Sama seperti jenis viper lain, viper bulu mata memiliki bisa pada taring-taringnya. Hanya saja, gigitan mereka terbilang tidak fatal bagi manusia. Malahan, bentuk tubuhnya yang relatif kecil dan cantik itu membuat banyak pencinta reptil memelihara ular ini.

Apalagi, saat ini, viper bulu mata cukup mudah ditemukan karena mulai tersebar ke beberapa wilayah lain, selain Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Uniknya, Lamar University menyebut kalau persebaran ular ini ke luar peta persebaran aslinya terjadi karena ketidaksengajaan. Karena mayoritas sisik viper bulu mata berwarna kuning, mereka sering kali dikira sebagai pisang. Itu sebabnya, ketika petani pisang sedang memanen buahnya, ular ini secara tak sengaja ikut terbawa dan tersebar ke berbagai daerah lain di seluruh dunia.

Sebenarnya, populasi viper bulu mata saat ini tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Walaupun demikian, perburuan dan perusakan habitat alami saat ini bisa jadi ancaman serius jika terus dilakukan dalam jumlah yang masif. Mengingat peran pentingnya untuk menjaga keseimbangan populasi hewan-hewan kecil di habitatnya, semoga saja ular cantik yang satu ini tetap lestari. Apa pendapat kamu tentang hewan yang satu ini? Tulis di kolom komentar, ya!