ilustrasi Matahari sebagai bintang pusat dan planet-planet yang mengorbit padanya (pixabay.com/WikiImages)
Matahari adalah bintang pusat yang ada dalam sistem tata surya kita. Keberadaan bintang pusat bagi sebuah planet tentu sangat penting agar planet tersebut memiliki garis orbit sehingga tidak terombang-ambing di luar angkasa.
Selain keberadaan bintang, jarak dan ukuran dari benda langit tersebut juga jadi syarat penting agar makhluk hidup dapat bertahan. Seperti yang disebutkan Manuel Güdel dalam jurnal "What Makes a Planet Habitable?", jika sebuah bintang pusat memiliki massa lebih kecil dari Matahari, maka energi yang dipancarkan akan lebih lemah. Sementara itu, jika massanya lbebih besar, maka rentang waktu hidup bintang itu akan lebih pendek.
Kemudian, ukuran dari bintang pusat juga akan mempengaruhi zona layak huni (habitable zone) dari planet yang mengorbit padanya. Semakin besar pancaran energinya, semakin sulit bagi planet untuk mempertahankan air di permukaan dan suhu yang tepat.
Sebaliknya, jika pancaran energi terlalu lemah, maka suhu dari planet di sekitarnya akan turun drastis. Maka dari itu, jarak zona layak huni dari satu sistem orbit akan berbeda jika bintang pusatnya lebih kecil maupun besar.
Sejauh ini, sudah ada beberapa kandidat planet yang mirip dengan Bumi sehingga sedang diteliti lebih lanjut. Paling dekat ada tetangga Bumi, yaitu Mars, yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian peneliti-peneliti dunia. Semakin menarik bukan kisah penjelajahan luar angkasa umat manusia?