Kota besar sering dijuluki sebagai “kota yang tak pernah tidur”. Lampu-lampu jalan yang terus menyala, deru kendaraan yang tak kunjung berhenti, hingga aktivitas malam hari yang justru semakin ramai jadi pemandangan biasa. Namun di balik gemerlap itu, ada fenomena menarik yang sedang dikaji oleh para ilmuwan: bagaimana gaya hidup kota yang selalu aktif memengaruhi tubuh manusia.
Ketika malam berubah jadi siang dan waktu istirahat tergeser oleh rutinitas, tubuh manusia sebenarnya sedang melawan ritme alaminya sendiri. Ritme sirkadian, sistem biologis yang mengatur kapan tubuh harus tidur dan bangun, bisa terganggu akibat paparan cahaya buatan dan aktivitas malam yang berlebihan. Dalam jangka panjang, hal ini gak cuma bikin sulit tidur, tapi juga memicu gangguan hormon dan metabolisme.