ilustrasi Matahari (pexels.com/SK Jiaur)
Setelah ekuinoks pada Maret kemarin, Bumi akan mengalami titik balik Matahari pada 21 Juni mendatang pukul 04.08 waktu setempat. Hal ini berarti hari terpendek dan awal musim dingin untuk belahan Bumi selatan, dan hari terpanjang serta awal musim panas untuk belahan Bumi utara.
Saat titik balik Matahari, Info Astronomy menjelaskan bahwa Bumi ada di kemiringan 23,5 derajat. Di wilayah Arktika, fenomena titik balik Matahari adalah penjelasan di balik fenomena midnight sun, saat Matahari tak kunjung tenggelam.
Sayangnya, karena berada di garis khatulistiwa, Indonesia hanya sedikit merasakan efek titik balik Matahari. Jadi, jangan coba-coba untuk melihat langsung ke Matahari, ya, karena tak ada kejadian apa pun yang signifikan!