Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hewan laut purba Macadens olsoni
ilustrasi hewan laut purba Macadens olsoni (commons.wikimedia.org/Benji Paysnoe)

Manusia mungkin lebih banyak tahu tentang permukaan bulan ketimbang lautan Bumi. Memang, jika kamu ingin mencari misteri sejati, coba deh kamu menyelam lebih dalam tentang sejarah lautan purba di Bumi. Kamu mungkin tahu kalau laut purba dipenuhi dengan hewan-hewan purba yang unik dan aneh.

Pada tahun 2025, para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang sejarah kehidupan hewan laut purba. Beberapa penemuan paling liar di tahun 2025 ini muncul di tempat-tempat terkenal di Amerika. Taman Nasional Mammoth Cave maupun Grand Canyon menjadi di antara tempat penemuan-penemuan penting ini. Ada pula taman nasional Kanada yang juga turut serta, dengan penemuan fosil baru di Formasi Burgess Shale di Pegunungan Rocky Kanada. Penemuan unik ini juga ditemukan di dasar sungai Mississippi. Jadi, apa saja ya hewan laut purba yang ditemukan pada tahun 2025?

1. Penemuan fosil hiu mini di Taman Nasional Gua Mammoth

ilustrasi hewan laut purba Macadens olsoni (commons.wikimedia.org/Benji Paysnoe)

Gua Mammoth di Kentucky, Amerika Serikat, adalah salah satu gua paling menakjubkan di dunia. Gua-guanya bukan sekadar terowongan batu, tetapi juga menyembunyikan sejarah sungai dan danau bawah tanah yang dihuni ikan tanpa mata dan bahkan hiu. Sekitar 340 juta tahun yang lalu, laut yang hangat dan dangkal menutupi wilayah yang sekarang menjadi Taman Nasional Gua Mammoth (Mammoth Cave National Park) ini, di mana terumbu karang tumbuh subur, terdapat krinoid mirip seperti bunga bawah laut di dasar laut, beserta cacing laut yang menggali pasirnya. Nah, ternyata ada banyak hiu purba yang dulu berkeliaran di laut tersebut.

Fosil gigi dan duri sirip hiu ini rupanya tersembunyi di dinding dan langit-langit Gua Mammoth. Para peneliti berhasil menemukan sisa-sisa fosil dari puluhan spesies hiu purba tersebut. Pada Maret 2025, mereka mengumumkan penemuan spesies baru bernama Clavusodens mcginnisi, yang hanya berukuran 8 hingga 10 sentimeter. Hiu mini ini dijuluki hiu tupai.

Dikutip National Park Service, pada Juli 2025, para peneliti kembali memperkenalkan spesies hiu baru lainnya, yakni Macadens olsoni. Hiu ini berukuran 30 sentimeter. Macadens olsoni punya ciri khas yang mencolok, seperti susunan gigi melingkar, yang digunakan untuk melumat moluska kecil dan cacing laut.

2. Penemuan spesimen Mosasaurus hoffmannii di Mississippi

ilustrasi Mosasaurus hoffmannii (commons.wikimedia.org/Jonagold2000)

Pada April 2025, para ahli geologi dari Universitas Negeri Mississippi atau Mississippi State University (MSU) menemukan tulang belakang lumbar yang besar dan ditemukan dari dasar sungai di dekat Starkville, Mississippi, Amerika Serikat. Bisa dibilang, para peneliti ini menemukan mosasaurus. Adapun, reptil laut ini menguasai lautan purba selama periode Kapur Akhir, atau pada saat yang sama ketika Triceratops dan Tyrannosaurus rex berkeliaran di darat.

Temuan yang diterbitkan Mississippi State University ini ternyata adalah Mosasaurus hoffmannii, salah satu makhluk laut paling berbahaya yang pernah ada. Predator puncak laut ini biasanya tumbuh sepanjang 15 meter dan memiliki berat 9 ton, lebih panjang dan lebih berat daripada T. rex. Adapun, hewan laut purba ini punya sirip yang kuat dan ekor seperti torpedo.

Ukurannya yang besar juga tidak menghentikan hewan laut purba ini untuk mencari mangsa dengan cepat dan lincah. Mosasaurus hoffmannii dapat mengejar mangsa dengan cepat, dan menyerang dengan gigi yang sangat tajam. Rahang Mosasaurus hoffmannii sendiri dilengkapi dengan 60 gigi yang melengkung ke dalam, ini mirip seperti kail ikan yang sempurna untuk menangkap mangsa besar. Di sisi lain, mosasaurus adalah hewan yang pertumbuhannya tidak terbatas dan terus membesar seiring bertambahnya usia.

Bersama dengan dinosaurus sezamannya, mosasaurus punah dalam kepunahan massal di akhir periode kapur. Fosil Mosasaurus hoffmannii yang ditemukan pada tahun 2025, kini tersimpan dengan tenang di Mississippi Museum of Natural Science.

3. Penemuan fosil Mosura fentoni, ngengat laut bermata tiga di Pegunungan Rocky Kanada

ilustrasi Mosura fentoni (commons.wikimedia.org/Joseph Moysiuk and Jean-Bernard Caron)

Hewan laut apa yang punya tiga mata dan menggunakan sirip yang mirip sayap untuk berenang? Jawabannya bukan monster, ya, tetapi hewan laut purba dari kelompok artropoda yang sekarang sudah punah, atau dikenal sebagai radiodont. Fosil radiodont yang berusia 500 juta tahun ini memang mirip seperti novel fiksi ilmiah, tapi dulunya mereka pernah hidup, lho.

Lebih dari 60 spesimen fosil radiodont dikumpulkan selama beberapa dekade dari Formasi Burgess Shale di Pegunungan Rocky Kanada, sebuah situs (batu) yang terkenal dengan fosilnya yang terawetkan dengan baik. Sebagaimana yang dilansir Science Daily, pada Mei 2025, para ahli paleontologi dari Manitoba Museum dan Royal Ontario Museum (ROM) menggabungkan temuan bersejarah ini dengan penemuan terbaru. Mereka pun menemukan spesies radiodont yang baru, dan diberi nama Mosura fentoni.

Nan, dengan ukurannya yang hanya sebesar jari telunjuk orang dewasa, Mosura fentoni memegang gelar sebagai radiodont terkecil yang diketahui. Kerangka tubuhnya yang unik serta sirip renangnya yang seperti sayap membuatnya mendapat julukan ngengat laut. Namun, tak seperti julukannya yang imut, hewan laut purba ini bukanlah hewan laut yang lembut dan jinak, lho.

Mosura fentoni memiliki mulut melingkar bergerigi yang mirip seperti blender. Cakarnya juga memiliki enam duri melengkung, yang masing-masing bercabang di ujungnya. Kemungkinan besar ia adalah pemburu yang lincah, menggunakan mata tengahnya untuk melihat lebih jelas di air. Selain itu, Mosura fentoni memiliki "ekor pernapasan" khusus, menjadikannya radiodont pertama yang diketahui memiliki bagian tubuh terpisah hanya untuk bernapas.

4. Penemuan cacing laut purba (priapulid) yang baru di Grand Canyon

ilustrasi Priapulus caudatus (commons.wikimedia.org/Ebastia1)

Lebih dari setengah miliar tahun yang lalu, laut dangkal yang hangat menutupi area Grand Canyon atau yang sekarang berada di Arizona. Mungkin kita berasumsi bahwa hewan-hewan bawah laut itu seperti siput dan udang. Namun, tidak dengan hewan laut purba di masa lampau.

Karena penasaran dengan rahasia apa yang mungkin masih disembunyikan oleh ngarai tersebut, sebuah tim peneliti menggali lapisan batuan sedimen. Mereka menemukan fragmen krustasea yang terawetkan dengan baik, moluska kecil bertubuh lunak, dan sekelompok makhluk yang dikenal sebagai priapulida. Hewan laut purba ini dijuluki cacing penis.

Cacing laut ini menangkap mangsanya dengan membalikkan mulutnya ke dalam untuk memperlihatkan mulutnya yang dilapisi gigi seperti bulu. Nah, jika terlihat seperti ini, cacing laut purba ini punya julukan lain, yaitu cacing kaktus. Apa pun sebutannya, hewan laut purba ini dulunya hidup di Grand Canyon. Rupanya, spesies priapulid ini masih berkeliaran di perairan tersebut hingga sekarang, lho.

Namun pada Juli 2025, para peneliti dari Universitas Cambridge mengumumkan temuan baru mereka di Science Advances dengan jurnal berjudul "Evolutionary Escalation in an Exceptionally Preserved Cambrian Biota from the Grand Canyon (Arizona, USA)". Penemuan yang dilakukan Giovanni Mussini dan rekan-rekannya ini menemukan spesies priapulid yang baru. Mereka menamainya Kraytdraco spectatus, sebagai penghormatan kepada naga Krayt dari Star Wars. Mengingat keduanya memiliki gigi yang unik dan seperti berasal dari makhluk luar angkasa.

Setiap tahun, para peneliti sering kali memberikan gebrakan baru lewat penemuannya. Yap, penemuan ini bisa dianggap sangat penting, lho, dan akan tercatat dalam sejarah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team