Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi fosil (unsplash.com/ Jacqueline Martinez)

Intinya sih...

  • Ikan predator bernapas udara, Harajicadectes zhumini, ditemukan di Australia tengah yang memiliki sirip berpasangan dengan struktur kokoh.
  • Penemuan ini memberikan wawasan tentang evolusi awal tetrapodomorf dan menunjukkan bahwa jari tangan dan kaki pertama kali muncul dalam kelompok ini.
  • Harajicadectes adalah ikan terbesar yang ditemukan di lapisan batuan Harajica, menunjukkan kombinasi ciri anatomi unik dari garis keturunan tetrapodomorf yang berbeda.

Lebih dari 380 juta tahun yang lalu, seekor ikan predator ramping yang bernapas dengan udara mengarungi sungai-sungai purba di wilayah tengah Australia. Hari ini, jejak sungai tersebut telah berubah menjadi formasi batu pasir merah. 

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Journal of Vertebrate Paleontology, para peneliti menggambarkan penemuan fosil ikan ini, yang diberi nama Harajicadectes zhumini.

Dengan sedikitnya 17 spesimen fosil yang ditemukan, Harajicadectes menjadi ikan bertulang pertama yang ditemukan secara cukup lengkap dari lapisan batuan Devon di wilayah tersebut.

1. Jejak awal Tetrapodomorpha

ilustrasi ikan purba (unsplash.com/Joshua J. Cotten)

Harajicadectes adalah anggota kelompok Tetrapodomorpha. Ini adalah ikan yang memiliki sirip berpasangan dengan struktur kokoh dan biasanya hanya sepasang lubang hidung eksternal.

Kelompok ini penting karena mencakup nenek moyang tetrapoda modern. Ini termasuk hewan bertulang belakang dengan anggota tubuh seperti amfibi, reptil, burung, dan mamalia.

Penemuan baru-baru ini bahkan menunjukkan bahwa jari tangan dan kaki pertama kali muncul dalam kelompok ini. Meskipun situs fosil di Australia telah menghasilkan penemuan spektakuler, interior benua sebelumnya hanya menawarkan fragmen fosil yang tidak lengkap, sampai akrhinya ditemukan Harajicadectes.

2. Perjalanan penelitian selama lima dekade

Deskripsi spesies Harajicadectes zhumini adalah hasil dari lima dekade eksplorasi dan penelitian tanpa henti. Penemuan awal dilakukan oleh paleontolog Gavin Young dari Australian National University pada tahun 1973.

Saat itu, menjelajahi Formasi Batu Pasir Harajica di wilayah Luritja/Arrernte, lebih dari 150 kilometer sebelah barat Alice Springs (Mparntwe).

Di antara bongkahan batu pasir merah di puncak bukit terpencil, terdapat ratusan fosil ikan. Sebagian besar adalah Bothriolepis kecil, sejenis ikan prasejarah yang tersebar luas yang dikenal sebagai placoderm, yang ditutupi oleh lapisan pelindung seperti kotak.

3. Jejak fosil di batu pasir merah

ilustrasi fosil ikan (unsplash.com/Dagmara Dombrovska)

Di antara mereka tersebar fragmen-fragmen ikan lainnya. Ini termasuk ikan paru-paru yang dikenal sebagai Harajicadipterus youngi. Ikan ini dinamai untuk menghormati Gavin Young dan karyanya selama bertahun-tahun pada material dari Harajica.

Ada juga duri dari acanthodia (ikan kecil yang mirip hiu) dan lempengan phyllolepid (placoderm yang sangat datar). Yang paling menarik, ditemukan fragmen rahang dari tetrapodomorph yang sebelumnya tidak dikenal.

4. Terobosan pada ekspedisi 2016

Beberapa spesimen parsial tambahan dikumpulkan pada tahun 1991, termasuk oleh almarhum paleontolog Alex Ritchie. Meski upaya awal untuk mengidentifikasi spesies ini menghadapi berbagai kesulitan, ekspedisi Flinders University pada tahun 2016 berhasil menemukan fosil hampir lengkap.

Fosil ini mengungkap bahwa potongan-potongan yang ditemukan selama bertahun-tahun ternyata berasal dari satu spesies ikan baru, yang kini menjadi spesimen tipe Harajicadectes di Museum dan Galeri Seni Northern Territory.

5. Predator terbesar di sungai purba

ilustrasi ikan (unsplash.com/Karl Callwood)

Dengan panjang mencapai 40 cm, Harajicadectes adalah ikan terbesar yang ditemukan di lapisan batuan Harajica. Ikan ini kemungkinan menjadi predator puncak di sungai-sungai purba tersebut. Harajicadectes memiliki mulut besar yang dipenuhi gigi tajam berdekatan serta taring segitiga yang besar dan berjauhan.

Harajicadectes menunjukkan kombinasi unik dari ciri-ciri anatomi yang biasanya ditemukan pada garis keturunan tetrapodomorf yang berbeda. Pola tulang pada tengkorak dan sisiknya adalah contoh dari fenomena ini. Namun, posisi tepat Harajicadectes dalam hubungan kekerabatannya masih sulit dipastikan.

Salah satu ciri paling mencolok dan penting adalah dua lubang besar di atas tengkoraknya, yang disebut spirakel. Pada kebanyakan ikan bertulang awal, spirakel hanya berupa celah kecil.

Spirakel besar serupa juga ditemukan pada Gogonasus, tetrapodomorf laut dari Formasi Gogo di Australia Barat, meski keduanya tampaknya bukan kerabat dekat. 

6. Jejak awal sistem pernapasan udara

Spirakel besar seperti yang dimiliki Harajicadectes juga ditemukan pada elpistostegalian—tetrapodomorf air tawar dari belahan Bumi utara seperti Elpistostege dan Tiktaalik. Hewan-hewan ini sangat dekat dengan nenek moyang vertebrata berkaki.

Menariknya, spirakel besar tampaknya muncul secara independen di setidaknya empat garis keturunan ikan Devonian. Ini menunjukkan bahwa adaptasi ini mungkin memiliki peran penting dalam lingkungan pada masa itu.

Saat ini, struktur serupa hanya ditemukan pada ikan bichir di Afrika, yang menggunakan spirakel untuk mengambil udara dari permukaan.

Kemunculan spirakel besar secara bersamaan di empat garis keturunan ikan Devonian memberikan "sinyal fosil" bagi ilmuwan untuk merekonstruksi kondisi atmosfer di masa lampau. Hal ini juga berpotensi membuka wawasan baru tentang evolusi sistem pernapasan udara pada hewan bertulang belakang.

 

 

 
Penemuan Harajicadectes zhumini memberikan wawasan penting tentang evolusi awal tetrapodomorf. Sebagai predator puncak sungai purba dengan ciri-ciri anatomi yang unik, Harajicadectes menjadi bukti bagaimana kehidupan di masa Devonian sangat beragam dan penuh inovasi evolusioner.

Referensi

"A 380-million-year old predatory fish from Central Australia is finally named after decades of digging". The Conversation. Diakses pada November 2024. 
Choo, Brian, Timothy Holland, Alice M. Clement, Benedict King, Tom Challands, Gavin Young, and John A. Long. “A New Stem-Tetrapod Fish from the Middle–Late Devonian of Central Australia.” Journal of Vertebrate Paleontology 43, no. 3 (May 4, 2023).

Editorial Team