Kafka menulis berbagai karya sastaranya di malam hari setelah jam kerjanya yang melelahkan usai. Sebagian besar karyanya tidak pernah selesai dan hal itu terkait dengan kesehatan fisik dan mentalnya yang sangat terganggu. Dalam karya literaturnya, tokoh-tokoh ceritanya sering kali melawan semacam kekuatan sombong, yang dapat dengan mudah mematahkan keinginan manusia dan menghancurkan rasa harga diri mereka.
Mereka juga adalah sosok terasing yang mencari keadilan, negeri impian, pekerjaan dan pengakuan sosial yang, menurut krtikus, merupakan cerminan dari keadaan Kafka sendiri. Sebelum meninggal dunia, Kafka meminta teman karibnya, Max Brod, agar tidak menerbitkan karya-karyanya. Tetapi Max Brod mengingkarinya karena merasa dunia harus tahu Franz Kafka.
Ironisnya, karya-karya tersebut kemudian sangat populer dan dianggap sebuah karya fenomenal setelah kematian Franz Kafka. Cerpennya yang paling populer dan paling laris adalah The Metamorphosis (1912). Cerpen lainnya adalah Mediation (1913), Before the Law (1913), novel The Trial (1915), The Judgment (1916), The Castle dan Amerika. Itu semua kemudian diterbitkan Max Brod pada tahun 1925 hingga 1927.
Ukuran daya tarik dan nilai Kafka sebagai seorang penulis terhitung pada tahun 1988, ketika manuskrip The Trial yang ditulis tangannya dijual dilelang seharga 1,98 juta dolar AS, pada saat itu harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah manuskrip modern.