Kecoak diatas piring (pixels.com/Roger Brown)
Mereka berpendapat bahwa B. asahinai beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan manusia setelah para petani membuka habitat alami mereka, seperti yang dilakukan spesies lain.
Sehingga nenek moyang B. asahinai berpindah dari ladang di India ke bangunan, dan menjadi bergantung pada manusia. Namun bagaimana mereka kemudian menyebar ke seluruh dunia?
Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti menganalisis serangkaian DNA lain dari genom kecoak.
Kali ini studi mempelajari urutan DNA yang dikenal sebagai SNP (single nucleotide polymorphisms). Dengan menggunakan sampel yang diambil dari 17 negara di enam benua, mereka dapat mengetahui bagaimana kecoa Jerman menyebar dari tanah kelahirannya ke seluruh dunia.
Gelombang migrasi pertama muncul dari Teluk Benggala sekitar 1.200 tahun yang lalu dan bergerak ke arah barat. Kemungkinan besar kecoak tersebut menumpang bersama para pedagang dan tentara Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah yang sedang berkembang.
Gelombang berikutnya bergerak ke arah timur sekitar 390 tahun yang lalu menuju Indonesia. Mereka mungkin bepergian dengan perusahaan dagang Eropa, seperti British East India Company atau Dutch East India Company. Beberapa perusahaan semacam itu melakukan perdagangan di Asia Tenggara dan kembali ke Eropa sejak awal abad ke-17.
Penelitian menunjukkan bahwa kecoak Jerman tiba di Eropa sekitar 270 tahun yang lalu, yang cocok dengan catatan sejarah Seven Year War.
Kecoa Jerman kemudian menyebar dari Eropa ke seluruh dunia sekitar 120 tahun lalu. Ekspansi global ini sejalan dengan catatan sejarah spesies baru ini di berbagai negara.
"Kami yakin perdagangan global memfasilitasi penyebaran ini karena populasi yang memiliki kekerabatan, lebih dekat ditemukan di negara-negara yang memiliki hubungan budaya, dibandingkan negara yang hanya berdekatan satu sama lain. Sejalan dengan hal ini, kami menemukan satu perluasan lainnya di Asia–utara dan timur hingga Tiongkok dan Korea–sekitar 170 tahun yang lalu," jelas penelitian.
Ketika kapal bertenaga uap menggantikan kapal layar, para penumpang diangkut lebih cepat. Waktu perjalanan yang lebih singkat mengartikan bahwa kecoak lebih mungkin untuk tiba dalam keadaan hidup dan menyerang negara-negara baru.