ilustrasi gerhana Bulan (unsplash.com/Celso Oliveira)
Dilansir National Aeronautics and Space Administration, siklus Saros merupakan penghitungan untuk mengetahui pengulangan gerhana. Satu periodenya berlangsung 6.585,3 hari atau 18 tahun 11 hari 8 jam.
Ketika dua gerhana dipisahkan oleh periode satu Saros, mereka memiliki geometri yang sangat mirip. Setiap seri biasanya berlangsung 12 hingga 15 abad dan berisi 70 atau lebih gerhana bulan.
Sistem ini ditemukan oleh Edmond Halley pada 1691. Adapun sistem penomoran deret Saros dibuat oleh G.van den Bergh pada 1955. Dalam satu tahun, bisa terjadi banyak gerhana yang berasal dari siklus Saros berbeda.
Siklus Saros digunakan untuk mengelompokkan gerhana. Dalam satu siklus, biasanya memiliki sifat mirip dan dikelompokkan dalam deret Saros. Sebuah deret Saros diberi nomor urut sebagai alat identifikasi. Gerhana bulan total 8 November 2022 termasuk pada gerhana seri Saros 136.
Gerhana pertama seri Saros 136 terjadi 13 April 1680 pukul 23.18, sedangkan yang terakhir terjadi pada 1 Juni 2960 pukul 00.45. Durasi Saros 136 berlangsung sekitar 1280,14 tahun.
Saros 136 terdiri dari 72 gerhana, secara berurutan diberi kode 8N 7P 27T 8P 22N yang artinya:
- 8 gerhana penumbra
- 7 gerhana sebagian
- 27 gerhana total
- 8 gerhana sebagian
- 22 gerhana penumbra.
Gerhana bulan total 8 November 2022 sebelumnya berasosiasi dengan gerhana bulan total yang terjadi pada 28 Oktober 2004. 'Saudara' gerhana bulan ini, akan kembali datang pada 18 November 2040 yang juga dapat diamati di Indonesia. Walau bakal ada lagi, tapi masih lama, jadi sayang kalau gerhana bulan total besok dilewatkan begitu saja.