Melanda Chili dan Argentina, Ini 5 Dampak Nyata Gerhana Matahari Total

Tahukah kamu bahwa gerhana matahari total bisa menyebabkan penurunan suhu? Peneliti yang mempelajari tentang gerhana menemukan bahwa peristiwa gerhana matahari total yang terjadi pada 11 Agustus 1999 telah menyebabkan penurunan suhu udara sebanyak 5°F, jelas laman Mental Floss.

Bukan hanya itu, penurunan suhu udara yang singkat ini juga memengaruhi kecepatan dan arah angin setempat. Sementara, gerhana matahari total di Zambia pada 21 Juni 2001 telah menyebabkan penurunan suhu hingga 15°F! Namun, suhu akan berangsur normal segera setelah gerhana matahari total berakhir.

Seperti yang kita ketahui, gerhana matahari total menyebabkan wilayah yang terdampak menjadi gelap. Daerah yang benar-benar tertutup oleh bayangan akan mengalami kondisi yang mirip dengan senja, sehingga bisa menipu hewan dan mereka akan menyangka bahwa malam telah tiba.

Burung-burung akan menyangka bahwa hari telah berakhir dan mereka bergegas untuk tidur. Kelelawar pun akan keluar untuk berburu dan nyamuk akan mulai mengigit, karena disangka bahwa malam sudah datang. Hewan dengan kategori diurnal (aktif di siang hari) juga akan segera bergegas menuju sarangnya untuk tidur.

Karena tergolong langka dan jarang terjadi, tak heran banyak orang yang antusias untuk menonton gerhana matahari total. Namun, berhati-hatilah karena menonton gerhana matahari total dengan mata telanjang bisa menyebabkan kerusakan dan kebutaan pada mata, jelas laman Live Science.

Kondisi ini disebut dengan retinopati matahari dan hal ini terjadi ketika cahaya terang dari matahari membanjiri retina di belakang bola mata. Retina adalah rumah bagi sel-sel pengindraan cahaya yang memungkinkan kita untuk melihat. Ketika retina mendapat terlalu banyak sinar matahari, maka ini bisa menyebabkan kerusakan pada retina. Oleh karena itu, gunakan kacamata khusus seperti kacamata ultraviolet untuk melindungi mata.

Karena panel surya adalah sumber listrik bertenaga sinar matahari, maka terjadinya gerhana matahari total akan mematikan daya panel surya. Padahal, di beberapa negara, sumber listrik utamanya berasal dari panel surya. Merupakan tantangan tersendiri untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi penduduk di wilayah terdampak gerhana matahari total.

Biasanya, defisit listrik ini diakali dengan memakai daya tambahan dari sumber listrik tenaga air dan gas alam, ungkap laman Futurism. Namun, bagi negara yang tidak memakai panel surya sebagai sumber energi utama, perubahan ini tidak terlalu terasa.

Terakhir, terjadinya gerhana matahari total bisa menyebabkan pasang surut air di bumi. Bukan hanya air laut, tetapi sumber air lain seperti danau. Ini karena gaya gravitasi yang diberikan oleh matahari dan bulan terhadap bumi. Kedekatan bumi dengan bulan merupakan faktor utama yang menentukan pasang surut di bumi, terang laman Sciencing.

Selain itu, pasang surut akan terjadi karena ada daya tarik antar planet yang begitu kuat. Karena itu, selama gerhana matahari total, siapapun yang berada di sepanjang jalur gerhana akan mengalami gelombang pasang, sementara yang berada di 90° dari jalur gerhana akan mengalami gelombang rendah.

Nah, itulah 5 dampak dan perubahan yang terjadi pada bumi dan manusia ketika gerhana matahari total berlangsung. Jangan khawatir, efeknya hanya sementara, kok!