Melansir laman Medium, dalam kisah Perjanjian Lama, Nabi Yunus diutus ke kota Nineveh untuk memperingatkan penduduknya akan balasan yang mereka terima dari Sang Pencipta atas dosa yang selama ini dibuat.
Jalur gerhana yang akan datang ini bersinggungan dengan kota-kota yang menyandang nama-nama tersebut, sehingga memicu spekulasi tentang hubungan simbolis dan signifikansi sejarah. Beberapa orang menafsirkan momen ini sebagai pengingat terhadap Tuhan.
Persimpangan jalur gerhana pada tahun 2017 dan 2024 membentuk X di seluruh wilayah Amerika, sehingga memicu beragam penafsiran di kalangan pengamat. Sementara beberapa orang menganggap keselarasan langit ini sebagai pertanda ketidaksenangan Tuhan, dan yang lain melihatnya sebagai simbol keberuntungan, melambangkan konvergensi kekuatan langit.
Namun, di samping penafsiran ini terdapat kekhawatiran yang berakar pada anekdot sejarah dan observasi geologi. Para pendukungnya menunjuk pada serangkaian gempa bumi di Lembah Mississippi setelah Gerhana Matahari pada September 1811, menunjukkan adanya korelasi potensial antara gerhana dan aktivitas seismik.
Saat Gerhana Matahari Total terjadi, penting bagi kita untuk melakukan pendekatan terhadap peristiwa tersebut dengan perspektif yang seimbang. Meskipun narasi sejarah dan teori konspirasi menjadi hal yang menarik, penting juga bagi kita untuk memprioritaskan bukti empiris dan penyelidikan ilmiah.