Proses penyembuhan tanpa obat melibatkan proses psikoterapi yang meliputi dua metode: terapi paparan/desensitisasi dan terapi perilaku kognitif.
Pada terapi desensitisasi, psikolog akan sengaja memaparkan pasien terhadap hal-hal yang berbau wanita secara bertahap mulai dari foto hingga video. Pada tahap akhir, psikolog akan menghadapkan pasien dengan wanita. Terapi ini menangkal pikiran negatif, perasaan, dan rasa takut pasien ginofobia.
Pada terapi perilaku kognitif, psikolog menggabungkan terapi desensitisasi dengan terapi lainnya. Tujuan terapi ini adalah untuk membuat pasien ginofobia menghadapi rasa takutnya dari sudut pandang yang berbeda; sehingga, pasien dengan sendirinya pulih.
Untuk penanganan dengan obat, ingat satu hal: resep obat-obatan tidak menyembuhkan ginofobia, tetapi hanya untuk mengurangi rasa was-was dan serangan panik saat melihat wanita, terlebih saat sesi psikoterapi.
Oleh karena itu, obat-obatan ini disarankan untuk dikonsumsi hanya di tahap awal psikoterapi. Itu pun sebagai bantuan saja. Obat-obatannya meliputi:
- Penghambat beta: jenis obat untuk mengontrol kadar adrenalin. Saat diliputi rasa waswas, kadar adrenalin meningkat hingga menyebabkan jantung berdebar kencang, tekanan darah naik, keringat dingin, dan gemetar secara fisik serta vokal.
- Sedatif: jenis obat untuk membantu pasien mengontrol rasa waswas. Namun, karena dapat menyebabkan ketergantungan, harus dikonsumsi sesuai resep. Terlebih lagi, jika kamu memiliki ketergantungan terhadap obat atau alkohol sebelumnya, jangan mengonsumsi obat sedatif.
Begitulah fakta-fakta soal ginofobia. Jika kamu mengidap ginofobia, segera tangani. Supaya agar kamu dapat kembali menjalani hidup dengan optimal dan tidak terhalang oleh ketakutanmu yang akan sangat mengganggu hidupmu.
Seperti yang Master Yoda katakan, ketakutan hanya membawa seseorang pada penderitaan pada akhirnya.
Hadapi ketakutanmu dan semoga cepat sembuh! Semangat ya, pasti ada jalan!