kolase foto yang diambil ketika Pertempuran Midway (commons.wikimedia.org/DanieleDF1995)
Serangan ke Pearl Harbor yang dilakukan Kekaisaran Jepang sering kali menimbulkan kesalahpahaman. Sebab, serangan mendadak pada 7 Desember 1941 itu dinilai sebagai langkah awal Kekaisaran Jepang untuk mengalahkan Amerika Serikat. Padahal sejatinya serangan ke Pearl Habor itu punya fungsi lain bagi Kekaisaran Jepang yang jauh lebih penting ketimbang mengalahkan Amerika Serikat.
PBS melansir bahwa saat Perang Dunia II berkecamuk, Kekaisaran Jepang sudah melancarkan serangan ke berbagai negara di Asia. Ketika mereka ingin melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, Kekaisaran Jepang harus menghadapi kekuatan besar, yakni Amerika Serikat agar bisa mengamankan posisinya di Asia Tenggara yang penuh dengan sumber daya. Pemerintah Kekaisaran Jepang sendiri sedari awal sadar kalau negaranya memang tidak akan bisa mengalahkan Amerika Serikat dalam perang.
Maka dari itu, solusi yang dilakukan Kekaisaran Jepang untuk melancarkan ekspansinya adalah melumpuhkan militer Amerika Serikat di Pasifik. Untuk itulah serangan ke Pearl Harbor dilancarkan agar angkatan laut Amerika Serikat tak bisa digunakan di Pasifik. Sayangnya, serangan tersebut tidak terlalu efektif karena tangki bahan bakar dan kapal-kapal induk Amerika Serikat di Pasifik tidak terkena serangan sama sekali.
Sebenarnya Kekaisaran Jepang tidak menginginkan Amerika Serikat untuk terlibat di Pasifik, apalagi sebagai lawan. Awalnya pemerintah Kekaisaran Jepang berharap dengan melumpuhkan angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik, mereka bisa bertahan dan membawa Negeri Paman Sam ke meja perundingan yang menguntungkan. Akan tetapi, serangan tersebut justru membuat Kekaisaran Jepang membangunkan raksasa yang tertidur dan pada akhirnya melumat mereka hingga akhir Perang Dunia II.