Perjuangan Hamid Algadri tak sebatas saat akan merdeka saja, melainkan juga berjuang saat pra-kemerdekaan, kemerdekaan serta pasca kemerdekaan. Sebelum kemerdekaan, Hamid Algadri fokus bergabung dalam organisasi, di antaranya PAI (Persatuan Arab Indonesia). Perannya saat itu adalah menyatukan golongan Arab demi persatuan Indonesia.
Saat kemerdekaan, Hamid Algadri dan adiknya, Ali Algadri berada di Pasuruan dan ikut mengumumkan kemerdekaan Indonesia di tanah Pasuruan. Tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI) untuk mengibarkan Sang Merah Putih di Pasuruan. Tepat bersamaan hal tersebut, Hamid Algadri diangkat sebagai Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Setelah kemerdekaan, Hamid Algadri masuk dalam BP-KNIP, Pegawai Tinggi Kementerian Luar Negri, Pegawai Tinggi Sekertariat Perdana Menteri, Sekertaris Menteri Penerangan, Anggota DPR-RIS, sekjen Panitia Pembantu Perjuangan Kemerdekaan Tunisia dan Aljazair. Tak hanya itu, Hamid Algadri juga turut dalam perjajian Linggarjati, Renville dan Konferensi Meja Bundar (KMB).