Hampir Terlupakan, Ini 5 Kerajaan Kuno di Kawasan Transkaukasia

Transkaukasia adalah suatu kawasan di bagian selatan Pegunungan Kaukasia yang berada tepat diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Maka dari itu, kawasan ini boleh dianggap sebagai salah satu pembatas Benua Asia dan Eropa. Transkaukasia modern adalah rumah bagi tiga negara, yaitu Georgia, Armenia, dan Azerbaijan. Pada masa lalu, daerah tersebut adalah korban perebutan beberapa negara besar di sekitarnya serta persaingan ideologi, politik, agama, dan militer pada zaman modern. Misalnya penjerumusan komunisme oleh Uni Soviet atau konflik Armenia-Azerbaijan.
Di samping segala isu yang masih terjadi, Transkaukasia memiliki warisan dan sejarah yang sangat tua sekaligus paling berbeda dari yang lainnya. Berbagai negara obsolet berbentuk kerajaan yang akan dibahas pada kesempatan ini telah ada di sana sejak lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Silakan disimak, ya!
1. Kerajaan Urartu
Urartu adalah kerajaan kuno yang berdiri pada abad 9 SM dan mendominasi wilayah pegunungan di Armenia, timur Turki, dan utara Iran. Negeri ini memiliki keuntungan geografis yang memudahkan kegiatan penambangan mineral, peternakan, dan perkebunan. Berkat iklim yang bersahabat untuk pengaplikasian vitikultur (ilmu tentang budidaya tanaman anggur), Urartu merupakan salah satu produsen wine pertama di kawasan Transkaukasia. Kerajaan tertua di Armenia ini juga menjalin relasi ekonomi yang baik dengan kawasan Mediterania dan bangsa-bangsa kuno di Anatolia (sekarang Turki).
Raja Rusa II dari Urartu yang memerintah pada abad 7 SM adalah pendiri ibukota modern Armenia, yaitu Yerevan. Namun, kerajaan ini dulunya beribukota Kota Tushpa (sekarang Van di Turki) yang masih ditemui sebuah benteng tua sebagai saksi mata kebesaran kerajaan ini pada waktu itu. Setelah mampu bertahan selama kurang lebih tiga abad, Urartu terpaksa bertekuk lutut karena gencarnya serangan yang dimulai oleh bangsa Asiria, bangsa Mede dari Iran, dan Kekaisaran Akhemeniyah pada abad 6 SM.