Viper sisik gergaji dikenal sebagai ular berbisa agresif dan bisa melancarkan serangan supercepat. (commons.wikimedia.org/Tanmay Haldar)
Viper sisik gergaji (genus Echis) merupakan keluarga viper yang tersebar cukup luas. Ular ini ditemui mulai dari India, Sri Lanka, Pakistan, Timur Tengah, sampai Afrika Utara, termasuk Gunung Sahara. Uniknya, nama dari ular dengan ukuran sekitar 30—60 cm ini berasal dari sisiknya yang berbentuk seperti mata gergaji dan bisa mengeluarkan suara desisan ketika mereka melakukan gerakan tertentu. Selain itu, mereka juga dikenal punya bisa dengan kandungan yang kompleks.
Dilansir Fact Animal, viper sisik gergaji setidaknya punya empat jenis racun berbeda dalam bisanya. Cardiotoxin, cytotoxin, hemotoxin, dan neurotoxin yang ada dalam bisa ular ini setidaknya bisa mempengaruhi berbagai jenis jaringan yang ada di tubuh korbannya. Efek seperti detak jantung berlebih, pendarahan secara acak, sampai pendarahan di otak bisa ditimbulkan jika bisa ini masuk ke tubuh manusia.
Parahnya lagi, viper sisik gergaji cenderung agresif dan termasuk salah satu ular dengan serangan paling cepat di dunia. Selain itu, mereka tak hanya suka berada di tanah, melainkan juga bisa ada di atas pepohonan. Beruntungnya, bisa viper sisik gergaji bisa diatasi dengan antibisa. Hanya saja, perlu penanganan medis yang cepat agar gejala berbahaya dari racun dalam bisa ular ini tak menyebar ke seluruh tubuh.
Selain harus bertahan dengan suhu ekstrem, hewan maupun manusia yang tinggal di sekitar gurun terbesar ketiga di dunia ini juga harus waspada terhadap hewan-hewan beracun. Ukurannya yang kecil dan kadar racun yang bisa membahayakan nyawa jadi beberapa contoh tentang betapa berbahayanya hewan-hewan di atas jika kita tak sengaja digigit atau disengat dengan racunnya. Kalau menurut kamu, hewan mana yang paling berbahaya dari daftar di atas?