ilustrasi kanguru (pixabay.com/pen_ash)
Selama bertahun-tahun, para ahli menganggap bahwa kanguru adalah hewan ramah lingkungan karena mereka dianggap mengandung sedikit atau tidak ada metana. Namun, sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Experimental Biology mengungkapkan bahwa seekor kanguru dapat menghasilkan hampir 1.000 liter metana per tahun. Memang, jumlah ini cukup kecil jika dibandingkan dengan yang dihasilkan sapi, tetapi tidak serendah yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan selama 12 hari dengan mengamati kanguru abu-abu barat (Macropus fuliginosus) dan kanguru merah (Macropus rufus) yang keduanya diberi makan diet yang sama dari jerami alfalfa. Pada awalnya, kanguru dikenakan diet terbatas. Setelah beberapa waktu, para peneliti membiarkan kanguru makan sebanyak yang mereka inginkan.
Hasil yang didapatkan cukup mengejutkan, yang mana pada diet terbatas, kedua spesies kanguru menghasilkan lebih banyak metana daripada ketika mereka dibiarkan makan secara bebas. Ini bisa jadi karena asupan makanan yang lebih banyak membuat makanan dan mikroba bergerak melalui saluran pencernaan lebih cepat, memberikan mikroba terlalu sedikit waktu untuk membangun populasi yang stabil dan menghasilkan metana.
Sebaliknya, ketika makanan bergerak melalui usus lebih lambat, itu memberi bakteri lebih banyak waktu untuk beralih dari fase pertumbuhan ke fase pemeliharaan siklus hidup, yang kemudian menghasilkan metana.
Itulah beberapa hewan dengan kentut paling berbahaya. Ada yang disebut berbahaya karena kentutnya dapat melumpuhkan mangsa, tetapi kebanyakan disebut berbahaya karena memicu perubahan iklim. Manusia juga melepaskan metana saat kentut, tetapi jumlahnya tentu tidak sebanyak hewan-hewan ini.