ilustrasi katak (pexels.com/ilustrasi katak)
Katak dapat dimanfaatkan kulitnya sebagai antibiotik. Para ilmuwan yakin bahwa kulit yang dimiliki katak mengandung senyawa antimikroba. Melansir ABC News dalam penelitian yang dilakukan Zasloff, dia memerhatikan bahwa jahitan di perut katak betina, sembuh tanpa terinfeksi, di tangki yang tidak steril sekalipun.
Penelitian terus dikembangkan untuk menyempurnakan hasilnya. Para ilmuwan berusaha untuk menghilangkan efek negatif dari racun yang dihasilkan kulit katak. Hingga pada akhirnya peneliti berhasil mengubah senyawa kulit katak yang beracun menjadi lebih aman.
Katak juga menjadi barometer yang baik untuk menunjukkan kualitas air. Jika kehidupan katak menderita di ekosistemnya, hal tersebut menunjukkan masalah serius yang harus diperhatikan.