4 Hewan yang Bisa Melihat di Tengah Kegelapan

Burung hantu telah dikenal lama sebagai salah satu hewan dengan penglihatan malam terbaik yang ada di dunia. Matanya memiliki jumlah sel batang yang sangat tinggi, yaitu reseptor yang memiliki fungsi untuk mendeteksi cahaya redup dan gerakan kecil.

Posisi mata yang dimiliki burung hantu juga menghadap ke depan, sehingga memberikan penglihatan binokuler yang dapat membantunya memperkirakan jarak mangsa dengan akurat, meski di tengah kegelapan. Kemampuan inilah yang membuat burung hantu kerap menjadi pemburu yang efisien di malam hari, terutama pada saat mengejar tikus atau hewan kecil lainnya.

Kucing domestik memiliki kemampuan melihat dalam gelap yang sangat mengesankan karena ada lapisan reflektif di bagian belakang retina yang disebut sebagai tapetum lucidum. Lapisan ini ternyata mampu memantulkan cahaya yang masuk ke bagian dalam mata, sehingga mampu meningkatkan sensitivitas penglihatan mereka terhadap adanya cahaya rendah.

Mata kucing memiliki pupil yang bisa melebar secara ekstrem untuk bisa menangkap lebih banyak cahaya pada kondisi gelap. Hal inilah yang memungkinkan mereka untuk bergerak dengan sangat lincah dan sigap pada malam hari tanpa mengalami kesulitan untuk melihat sekelilingnya.

Serigala memiliki kemampuan penglihatan malam yang sangat baik, sebab memiliki kombinasi antara struktur mata yang sensitif dan kemampuan adaptasi terhadap cahaya rendah. Retina mereka ternyata mengandung banyak sel batang yang memungkinkan serigala untuk mendeteksi adanya pergeseran dari jarak jauh, bahkan pada saat malam hari.

Serigala memiliki lapisan reflektif di bagian belakang mata yang dapat membantu mereka untuk memanfaatkan setiap cahaya yang ada. Kemampuan ini juga dapat membantu serigala untuk berburu secara berkelompok dengan koordinasi yang presisi, walau dalam kondisi yang minim cahaya.

Ikan lele hidup di perairan keruh dan gelap namun tetap saja mampu bergerak dan juga berusaha mencari makan dengan akurasi yang tinggi. Bukan hanya memiliki mata yang sensitif terhadap cahaya rendah, namun ikan lele juga kerap menggunakan organ sensorik yang ada di sekitar mulut dan disebut sebagai sungut untuk bisa mendeteksi adanya getaran dan pergerakan di air.

Sistem sensorik pada ikan lele bekerja seperti radar alami yang dapat membantu ikan lele untuk melihat tanpa benar-benar mengandalkan penglihatan secara visual. Kombinasi antara penglihatan dan kepekaan sensorik tersebut seolah membuat ikan lele bisa bertahan di kondisi lingkungan yang memiliki visibilitas hampir nol.

Kemampuan melihat dalam gelap merupakan contoh menakjubkan dari adaptasi alam yang bisa membantu hewan-hewan tersebut untuk bertahan hidup di kondisi lingkungan yang cukup ekstrem. Hewan-hewan di atas seolah menunjukkan bagaimana evolusi bisa membentuk sistem penglihatan yang jauh lebih efisien dan unik. Melalui keunggulan ini, maka mereka bisa bergerak berburu dan bertahan pada saat malam hari tiba!