Pari air tawar dari genus Potamotrygon yang masih berkerabat dengan pari air tawar sungai branco. (commons.wikimedia.org/Jim Capaldi)
Selain hewan air laut, nasib yang sama juga diterima oleh sosok ikan air tawar bernama pari air tawar sungai branco (Potamotrygon adamastor). Ikan yang satu ini adalah hewan endemik Hutan Hujan Amazon dan hanya ditemukan secara eksklusif di Sungai Branco, Brasil. Diperkirakan kalau area yang jadi distribusi mereka sekitar 724 km persegi karena kuat dugaan kalau ikan ini turut tersebar di beberapa sungai lain di sekitar Sungai Branco.
Dalam pencatatan yang dilakukan pada 20 November 2024 dan dirilis resmi tahun ini, pari air tawar sungai branco sudah masuk dalam kategori terancam punah. Tren populasi mereka terbilang menurun, meski tak diketahui jumlah secara pasti. Faktor penurunan populasi ditenggarai karena kerusakan sungai akibat aktivitas tambang yang semakin masif. Padahal tingkat pertumbuhan populasi pari air tawar sungai branco itu terbilang rendah, yakni sekitar 0,2—0,3 ekor per tahunnya.
Kamu pasti sadar, kan, kalau penyebab turunnya status konservasi hewan-hewan di atas banyak disebabkan oleh aktivitas manusia? Ya, proses ekstraksi alam sampai pencemaran yang sudah berlangsung dalam waktu panjang memang menggerus keanekaragaman hayati di seluruh dunia, baik secara sadar maupun tidak.
Kalau tidak ada tindakan yang dilakukan semua lini sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing dari sekarang, pasti daftar ini akan bertambah banyak di tahun-tahun yang akan datang. Malahan, bisa saja hewan yang ada di daftar ini semakin menurun populasinya sampai masuk dalam tingkat kritis (Critically Endangered) seperti ratusan spesies hewan lain di seluruh dunia.