5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!

Menurut National Institutes of Health, kanker merupakan penyakit saat sel dalam tubuh berkembang dan bermutasi secara tak terkontrol, lalu menyebar ke seluruh bagian tubuh tertentu. Proses terbentuknya kanker bisa terjadi ketika sel tubuh lama mati dan sel baru tumbuh berkembang secara abnormal serta dalam jumlah yang berlebih. Ketika sudah muncul, sel kanker biasanya akan bersifat ganas karena sel ini akan merusak fungsi jaringan tubuh tempat mereka berkembang.
Penyakit yang satu ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun dan tak terbatas pada manusia. Ada begitu banyak kasus penyakit kanker yang diderita oleh hewan-hewan. Bahkan, ini terjadi pada hewan peliharaan favorit manusia, misalnya kucing dan anjing. Mereka jadi kelompok hewan yang paling rentan terjangkit kanker.
Biarpun demikian, ternyata ada beberapa spesies hewan yang berhasil mengembangkan resistensi terhadap kanker. Cara-cara yang mereka lakukan pun bisa dijadikan bahan penelitian bagi manusia agar kita bisa memerangi salah satu penyakit paling berbahaya ini. Apa saja hewan yang tahan terhadap kanker? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!
1. Tikus mol telanjang
Tikus mol telanjang (Heterocephalus glaber) terkenal dengan tubuh kecilnya yang tak ditutupi sehelai bulu pun. Herbivor kecil satu ini hanya tumbuh sepanjang 7—33 cm dengan bobot tak lebih dari 1,5 kg. Walaupun tubuhnya kecil, kalau bicara soal resistensi terhadap kanker, tikus mol telanjang bisa dibilang jadi salah satu yang terbaik.
Menurut University of Cambridge, sel-sel yang masih sehat dari tikus mol telanjang hampir tak bisa berubah menjadi sel kanker. Hal ini disebabkan adanya microenvironment, sebuah sistem sel dan molekul pada tiap sel dari tikus, yang mampu membangun kekebalan terhadap kanker. Disebutkan kalau microenvironment ini dapat langsung menghentikan proses pertumbuhan sel kanker agar tak membentuk tumor.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Walid Khaled dari Universitas Cambridge menemukan fakta kalau sel kanker yang bisa diderita pengerat lain, semisal tikus, sama sekali tak berpengaruh pada tikus mol telanjang. Ditambah lagi, pengerat yang bisa hidup selama 37 tahun ini punya sensitivitas yang rendah terhadap rasa sakit dan bisa bertahan hidup meski tinggal di tempat dengan kadar oksigen rendah. Jika saja kita tahu secara spesifik rahasia di balik kekebalan tikus mol telanjang, bukan tak mungkin kalau hal tersebut bisa membantu manusia menemukan cara mudah untuk mengatasi kanker.